Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzukie Sebaiknya Urus Partainya

Kompas.com - 09/05/2012, 11:25 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie yang menyebut banyak koruptor berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri, antara lain Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengundang kecaman dari berbagai pihak.

Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zainal Arifin Mochtar menilai, pernyataan Marzuki tidak logis dan cenderung menyimpulkan secara keliru.

"Kalimat-kalimat yang diucapkan beliau tidak pas secara logika. Untuk menyimpulkan bahwa koruptor berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri tertentu, dia seharusnya membuat suatu penelitian, berapa yang terlibat dan berapa yang masuk penjara karena kasus korupsi," kata dia.

Zainal menjelaskan, ada logika yang belum disampaikan Marzuki bahwa seseorang melakukan korupsi bukan karena gelar sarjananya, melainkan karena dia adalah pejabat. Di sinilah letak lompatan logika yang dilakukan politisi Partai Demokrat tersebut.

"Pernyataan beliau sangat merendahkan institusi pendidikan. Jauh lebih tepat jika beliau mengurus partainya yang sedang mempunyai masalah luar biasa daripada sekadar melakukan simplifikasi logika," kata Zainal.

Menurut Zainal, seorang pejabat semestinya tidak asal-asalan berbicara lalu membuat ramai ruang publik. Karena itu, pernyataan Marzuki yang kontroversial tersebut harus ditegur.

Terpisah, anggota Majelis Amanat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai, sebagai publik figur, seorang pemimpin tidak boleh asal tunjuk dalam menilai sesuatu.

"Pimpinan (seharusnya) enggak usah asal menunjuk Universitas Indonesia atau Universitas Gadjah Mada. Beliau bisa berkata, rata-rata (koruptor) adalah orang berpendidikan. Kalau orang-orang yang tidak berpendidikan kan tidak sempat korupsi," kata Sultan di Kepatihan, Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com