Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetapkan Capres Ical Gampang, tapi Bagaimana Memenangkannya?

Kompas.com - 04/05/2012, 16:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar diminta mempertimbangkan masukan dari para pengurus DPD tingkat II Kabupaten/Kota terkait penetapan calon presiden dari Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2014. Penetapan tokoh internal menjadi capres dinilai mudah. Namun, harus dipertimbangkan bagaimana memenangkannya.

"Kalau menetapkan saja gampang. Tapi bagaimana memenangkan dia sebagai presiden," kata politisi Partai Golkar (PG) Yoris Raweyai saat dihubungi, Jumat ( 4/5/2012 ).

Yoris dimintai tanggapan keputusan DPP PG yang akan menetapkan Ketua Umum PG Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres dalam rapat pimpinan nasional pada Juni 2012. DPP PG tak akan membicarakan tokoh lain dalam penentuan capres.

Rencana itu langsung ditentang kader daerah. Saat ini, baru Ketua DPD II Banda Aceh Muntasir Hamid yang terbuka menentang percepatan rapimnas untuk menetapkan Ical sebagai capres. Menurut Muntasir, banyak pengurus DPD II yang juga bersikap sama namun belum mau bersuara.

Para pengurus DPD II, menurut Muntasir, meminta agar dilibatkan dalam penentuan capres. Sebaliknya, DPP menilai hanya DPD tingkat I yang memiliki hak suara. Adapun DPD II hanya sebagai peninjau.

Yoris mengingatkan DPP bahwa posisi DPD II sangat penting untuk pemenangan capres. "DPD II kan sebagai garda terdepan. Mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Jadi harus diperhatikan juga aspirasinya. Ini sudah saya sampaikan dalam rapat kemarin," kata Yoris.

Selain aspirasi DPD II, anggota Komisi I DPR itu menambahkan, DPP juga harus memperhatikan aspirasi seluruh organisasi sayap PG. Dengan demikian, dukungan akan kuat.

Ketua DPP PG Hajriyanto Tohari mengaku tidak melihat ada pertentangan pengurus DPD II selain Muntasir. Begitu pula perihal pertentangan dari para senior PG terkait penetapan Ical sebagai capres.

"Setelah ada dinamika, komunikasi dengan senior sudah berjalan dengan baik. Secara internal, posisi pencapresan Pak Aburizal kuat sekali. Yang jadi perkerjaan bagaimana perluas radius dukungan," kata Hajriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

    Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

    Nasional
    Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

    Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

    Nasional
    Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

    Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

    Nasional
    Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

    Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

    Nasional
    Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

    Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

    Nasional
    MA Tolak PK Ade Yasin

    MA Tolak PK Ade Yasin

    Nasional
    Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

    Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

    Nasional
    Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

    Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

    Nasional
    Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

    Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

    Nasional
    KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

    KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

    Nasional
    KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

    KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

    Nasional
    Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

    Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

    Nasional
    Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

    Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

    Nasional
    Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

    Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

    Nasional
    Investor Asing Diyakini Tetap Tertarik Jika IKN Sesuai 'Master Plan'

    Investor Asing Diyakini Tetap Tertarik Jika IKN Sesuai "Master Plan"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com