Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Angelina Minta Didoakan

Kompas.com - 03/05/2012, 12:26 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Tersangka kasus dugaan suap pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta di Kementerian Pendidikan Nasional, Angelina Sondakh, kembali menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (3/5/2012). Angelina yang ditahan di Rumah Tahanan KPK itu diperiksa terkait posisinya sebagai tersangka.

Angelina memasuki gedung KPK sekitar pukul 09.45 didampingi petugas keamanan. Politikus Partai Demokrat itu diantar mobil tahanan ke depan pintu gedung KPK dari Rutan KPK yang berlokasi di basement gedung. "Alhamdulilah, doakan saja ya agar semuanya lancar," kata Angelina saat memasuki gedung KPK. Selebihnya, Angie, sapaan Angelina, hanya menebar senyum.

Meskipun ditahan, Angelina tampak tidak melupakan penampilannya. Puteri Indonesia 2001 itu tetap terlihat anggun dan modis dengan mengenakan kemeja biru lengan panjang dipadu celana hitam yang pas di tubuhnya. Rambut panjang Angie tampak digelung ke atas.

KPK menetapkan Angelina sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian atau janji terkait pembahasan proyek di Kemenpora dan Kemendiknas 2010/2011. Belum diketahui persis berapa nilai uang yang diterima Angie. KPK menemukan 16 aliran dana ke Angelina yang nilainya mencapai miliaran rupiah sepanjang 2010.

Juru Bicara KPK Johan Budi kemarin mengatakan, pihaknya akan menggali informasi lebih dalam dari Angie dalam pemeriksaan hari ini. Namun, Johan belum tahu apakah soal aliran dana itu akan ditanyakan ke Angelina atau tidak.

Materi pemeriksaan, katanya, tergantung kepentingan penyidik. Selain memeriksa Angie, hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan dua saksi untuk Angie, yakni Direktur Utama PT Pacific Putra Metropolitan dan pengemudi bernama Hidayat. Belum diketahui peran keduanya dalam kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com