Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Gulingkan Ical Sebagai Ketum Golkar

Kompas.com - 25/04/2012, 19:08 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menggantikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dari DPD II PG dinilai mustahil direalisasikan jika mengacu pada aturan internal PG.

Bendahara Umum PG Setya Novanto mengatakan, munaslub bisa digelar jika ada permintaan minimal dua pertiga dari total 33 DPD I. Sebaliknya, kata dia, 27 DPD I malah meminta kepada DPP untuk digelar rapat pimpinan khusus (rapimnasus).

Seperti diketahui, pengurus 27 DPD I itu meminta agar Ical ditetapkan sebagai calon presiden dari PG dalam rapimnasus nanti. Akhirnya, DPP PG berencana mempercepat rapimnas dari Oktober 2012 menjadi Juli 2012 .

"Jadi itu (munaslub) tidak mungkin dilakukan. Faktanya DPD I mendukung Aburizal dan meminta ditetapkan sebagai calon presiden. Itu kenyataannya," kata Setya di ruang F-PG di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Setya dimintai tanggapan pernyataan Muntasir Hamid, Ketua Forum Silaturahmi DPD II PG bahwa para pengurus DPD II menolak langkah Ical sebagai capres 2014 . Jika dipaksakan, menurut Ketua DPD Kota Banda Aceh itu, DPD II akan mendorong digelar munaslub.

Setya membantah jika ada penolakan Ical sebagai capres dari DPD II. Pasalnya, kata dia, Ical selama ini sampai empat kali ke daerah dalam seminggu. Menurut dia, perbedaan pandangan biasa di PG. "Ketika sudah keputusan bersama, kita akan melakukan soliditas bersama," kata Setya.

Setya juga meyakini bahwa rapimnasus jadi digelar Juli nanti. Alasannya, kata dia, suara DPD I harus diakomodasi DPP sesuai aturan internal. Rencana rapimnasus itu akan dibicarakan dalam rapat harian dan diputuskan dalam rapat pleno akhir pekan ini.

Sebelumnya, para petinggai PG, diantaranya mantan Ketum PG Akbar Tanjung dan Ketua DPP PG Hajrianto Thohari mempertanyakan urgensi digelarnya rapimnasus. Mereka juga meminta agar tidak ditutup peluang bagi tokoh lain untuk maju sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kunjungi Kantor Pusat DEC di Tiongkok, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

    Kunjungi Kantor Pusat DEC di Tiongkok, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

    Nasional
    Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

    Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

    Nasional
    Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

    Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

    Nasional
    PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

    PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

    Nasional
    Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

    Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

    Nasional
    Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

    Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

    Nasional
    PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

    PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

    Nasional
    Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

    Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

    Nasional
    Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

    Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

    Nasional
    Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

    Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

    Nasional
    PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

    PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

    Nasional
    Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

    Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

    Nasional
    Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

    Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

    Nasional
    Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

    Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

    Nasional
    Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

    Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com