Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Nazaruddin Harus Masuk dalam Daftar Hitam

Kompas.com - 23/04/2012, 08:43 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan perusahaan milik Muhammad Nazaruddin seharusnya dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan yang terlarang mengikuti tender di pemerintahan. Hal itu disampaikan anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/4/2012).

Menurut Emerson, hal tersebut penting guna menciptakan efek jera terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang menggunakan korporasi sebagai alat meraup keuntungan.

"Nazaruddin memiliki banyak perusahaan dan kita sendiri gak pernah lihat perusahaannya masuk dalam daftar hitam. Ini perlu didorong, memasukkan daftar perusahaan Nazaruddin dalam daftar hitam rekanan," kata Emerson.

Dalam putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang dibacakan di Pengadilan Tipikor, Jumat (20/4/2012) lalu, Nazaruddin disebut sebagai pengendali Grup Permai, induk perusahaan yang membawahi puluhan anak perusahaan. Nazaruddin menjadikan Grup Permai sebagai alat menyimpan commitment fee.

Korupsi dilakukan Nazaruddin secara sistematis dengan menggunakan korporasi. Emerson menilai, KPK dan Pemerintah seharusnya bisa mengeluarkan daftar hitam perusahaan. Menjadi fenomena menarik saat perusahaan-perusahaan "hitam" memenangkan tender-tender pemerintah yang nilai proyeknya cukup besar.

"Proyek besar dimenangkan perusahaan tanpa nama, kasus pembelian sukhoi misalnya, perusahannya gak jelas, alamat perusahaannya gak jelas, padahal nilai proyek yang dimenangkan cukup besar," katanya.

Emerson juga mengatakan, pihak PT Duta Graha Indah (PT DGI) yang memberi suap ke Nazaruddin, harus mendapat hukuman terkait kasus suap wisma atlet ini. Setidaknya, katanya, PT DGI tidak diperbolehkan ikut tender pemerintah selama beberapa waktu.

"Harus ada penalti juga, perusahaan yang memberi suap harus diberi sanksi memadai agar mereka tidak melakukan lagi. Dimasukkan dalam daftar hitam atau tidak ikut proyek pemerintah selama beberapa lama," ucap Emerson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com