Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Khawatir Aksi Kekerasan Terus Terjadi

Kompas.com - 20/04/2012, 21:04 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dirinya prihatin tindakan-tindakan kekerasan horizontal dan aksi melanggar hukum masih terus terjadi di Indonesia. Presiden meminta setiap perselisihan atau konflik antarkomponen masyarakat akibat perbedaan identitas diselesaikan secara damai.

"Jika kita semua sungguh memiliki semangat dan tanggung jawab menjaga kerukunan dan kedamaian, selalu ada jalan untuk itu," kata Presiden pada acara Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (20/4/2012).

Pada Jumat ini, sekelompok masyarakat melakukan penyerangan dan merusak masjid jamaah Ahmadiyah Baitulrahim di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mereka merusak bagian masjid seperti kaca dan plang nama masjid serta fasilitas ibadah dalam masjid. Presiden mengatakan, seluruh jajaran lembaga negara dan pemerintah, termasuk aparat keamanan dan penegak hukum, harus mampu menjaga kerukunan, keamanan dan ketertiban masyarakat ini.

Kepala Negara juga berharap  para pemuka dan tokoh agama juga ikut berkontribusi dengan menjaga kerukunan, keamanan, dan ketertiban masyarakat.

"Misi dan peran utama para pemuka agama adalah memastikan ajaran agama yang dianut umatnya benar, serta membimbing akhlak dan perilaku para pemeluk agama agar menjadi warga bangsa yang baik," kata Presiden.

Presiden melanjutkan, "Oleh karena itu pandangan, sikap dan tutur kata para pemuka agama yang jernih dan positif, tentulah menjadi kunci dalam menjaga kerukunan atau atau harmoni antar umat beragama itu. Sebaliknya, sikap dan tutur kata yang provokatif dan mengobarkan permusuhan bisa serta merta diikuti oleh pengikut-pengikutnya."

Menurut Presiden, di tengah keragaman bangsa kita, kerukunan menjadi hal yang amat penting. Kerukunan menjadi kunci bagi kehidupan yang damai dan sejahtera.  Kedamaian tidak mungkin tercipta jika tak ada kerukunan di tengah masyarakat.

"Kesejahteraan tidak mungkin terwujud, jika kita hidup dalam kekacauan. Karena itulah, kerukunan, kedamaian, dan kesejahteraan menjadi tiga kata kunci yang sangat penting, dalam mewujudkan bangsa dan negara kita yang majemuk ini, menjadi bangsa yang unggul dan maju," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com