Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Megawati Diyakini Bakal Naik

Kompas.com - 20/04/2012, 17:44 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkat dukungan publik terhadap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 diyakini akan naik di masa datang. PDI-P kini tengah menggelar berbagai program agar dukungan publik untuk Megawati meningkat.

"Program di desa-desa, kan, terus berjalan. Bu Mega terus ke daerah dalam rangka pembekalan di legislatif dan eksekutif. Survei tidak statis, bisa naik. Saya rasa nanti popularitasnya akan lebih baik," kata Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Djarot Syarif Hidayat, Jumat (20/4/2012).

Pada kesempatan sebelumnya, politikus senior PDI-P yang juga suami Megawati, Taufiq Kiemas, mengatakan bahwa kinerja pengurus PDI-P tidak optimal. Hal itu mengakibatkan elektabilitas Megawati dalam sejumlah survei tidak meningkat signifikan. "Kalau saya sebagai suami enggak bangga, lho, Bu Mega (mendapat elektabilitas dari survei) 18 persen. Kan, dari 2004 juga 18 persen," kata Taufik.

Taufik membandingkan dengan Prabowo Subianto yang baru tiga tahun memimpin Partai Gerindra. Elektabilitas Prabowo kini menyamai Megawati, yakni 18 persen. Adapun Aburizal Bakrie mendapatkan 17 persen setelah dua tahun menjadi Ketua Partai Golkar. Begitu pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski setiap hari mendapat kritik, Yudhoyono mampu mempertahankan elektabilitas 25-30 persen.

Menurut Syarif, ketokohan seseorang diukur dari kualitasnya dalam memecahkan persoalan bangsa. Jika para kader ikut membantu memecahkan persoalan bangsa di beberapa daerah, kata dia, maka akan berdampak positif bagi Megawati.

Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait mengatakan, hingga kini partainya belum memutuskan siapa tokoh yang bakal diusung sebagai capres dalam Pemilu 2014. Selain itu, kata dia, Megawati juga sama sekali belum melakukan kampanye.

"PDI-P konsentrasi melakukan kaderisasi nasional, program pemberdayaan rakyat, penegakan empat pilar. Kami belum membicarakan, apalagi memutuskan capres 2014 ," kata Muruarar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com