Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persib Belum Tentukan Sikap

Kompas.com - 17/04/2012, 13:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menyatakan, pihaknya sudah menerima surat pemanggilan pemain untuk membela timnas dari PSSI versi Djohar Arifin Husin, Senin (16/4/2012). Namun, pihaknya belum bisa menentukan sikap terkait pemanggilan pemain tersebut.

"Ini, kan, kami bicarakan dulu dengan semua pengurus. Kami lagi rundingkan gimana baiknya," kata Umuh ketika dihubungi wartawan, Selasa (17/4/2012).

Umuh tak mau kecolongan. Pasalnya, Persib masih berjuang di kompetisi ISL yang saat ini memasuki masa krusial.

"Nanti mau disesuaikan dengan kompetisi. Takutnya klub yang lain tidak melepaskan pemainnya, ini berbahaya," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI memanggil sejumlah pemain dari klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) untuk ikut ambil bagian di timnas senior dan timnas U-23. Persib menjadi salah satu klub yang pemainnya dipanggil, di antaranya Zulkifli Syukur, Muhammad Nasuha, dan Muhammad Ilham.

La Nyalla: jangan ganggu

Sementara itu Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti, mendorong klub-klub yang berlaga di ISL agar tak terpengaruh dengan keputusan PSSI tersebut.

"Saya mengimbau kepada seluruh klub ISL untuk tetap tenang dan tidak menghiraukan gangguan-gangguan yang ada. Tetap kosentrasi pada kompetisi dan fokus pada peningkatan prestasi," kata La Nyalla, dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Selasa (17/4/2012).

La Nyalla tak terima jika pihak klub ISL disebut tidak nasionalis karena tidak mengizinkan pemainnya membela timnas yang dibentuk PSSI. Seluruh Klub ISL, lanjutnya, akan menyerahkan pemain terbaiknya ke timnas yang akan dilatih oleh Alfred Riedl.

"Jadi tidak ada alasan bagi Johar Arifin untuk memanggil para pemain ISL, yang beberapa waktu yang lalu dikatakan tidak perlu bermain di Timnas karena sudah terkontaminasi dengan pola bermain sepak bola lama dan gaya mafia," ungkapnya.

"Lagipula, perlu diketahui, tidak ada satu pun agenda FIFA dalam bulan April dan Mei mendatang. Lawatan ke Palestina sama sekali bukan agenda FIFA karena pertandingan tersebut tidak masuk dalam kalender International atau Match Calendar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com