Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: SBY Membunuh Demokrasi

Kompas.com - 12/04/2012, 10:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan pembunuhan dan pengkhianatan terhadap pembangunan demokrasi yang tengah dikembangkan di Indonesia.

Penilaian itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Achmad Basarah, Kamis (12/4/2012) di Jakarta, menyikapi pernyataan Yudhoyono yang disampaikan dalam rapat internal Partai Demokrat (PD) di Kantor DPP PD, beberapa waktu lalu. Dalam rapat internal itu, Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina PD menyebut partai politik yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bukan untuk kepentingan rakyat. Menurut Yudhoyono, mereka ingin dirinya dan PD jatuh setelah negara kolaps. Hal itu terungkap dalam rekaman pernyataan Yudhoyono yang bocor ke publik.

Basarah mengatakan, perbedaan sikap politik yang diambil oleh partai politik (parpol) dalam urusan mengelola negara adalah sah dan legal dalam demokrasi. Apalagi, kata dia, parpol tersebut berada di luar koalisi pemerintahan, seperti PDI-P.

"Rasanya terlalu naif kalau kita mengatakan SBY tidak paham sistem check and balances antara lembaga legislatif dan eksekutif dalam sistem ketatanegaraan kita. Jika setiap perbedaan pandangan di parlemen disikapi sebagai suatu upaya penggulingan pemerintahan, maka sesungguhnya SBY telah melakukan proses pembunuhan dan pengkhianatan terhadap pembangunan demokrasi," kata Basarah.

Sekretaris Fraksi PDI-P di parlemen itu menambahkan, pihaknya selalu melakukan langkah yang konstitusional selama ini. Sampai Kongres III PDI-P tahun 2010, tidak ada satu pun dokumen partai yang memuat tentang agenda penggulingan pemerintahan yang sah.

"Jika benar isi rekaman pidato SBY tersebut, SBY telah melakukan tindakan kriminalisasi politik dengan tuduhan makar terhadap PDI-P dan itu sangat tidak sehat dilakukan oleh seorang Presiden," tutur anggota Komisi III DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com