Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan: PKS Aneh, Sebaiknya Keluar Koalisi

Kompas.com - 31/03/2012, 19:32 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat tampaknya kecewa dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berseberangan dalam kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dipilih pemerintah dan partai koalisi.

Menurut Politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, dia sudah mencium gelagat aneh dari PKS dalam rapat lobi partai koalisi di sela-sela paripurna DPR, Jumat (30/3/2012). Ramadhan mengatakan, PKS melakukan pembangkangan karena menolak kenaikan harga BBM.

"Solidaritas koalisi tampak terganggu dengan keanehan PKS. Saya sudah cium gelagat aneh. PKS punya irama sendiri, tapi saya tidak mau ganggu lobi yang berlangsung. Saya tetap prasangka baik, tapi endingnya dengan keperihan karena mereka menolak," ujar Ramadhan dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2012) sore.

Dengan puncak dari sikap PKS yang dinilai tetap membangkang hingga di Paripurna, Ramadhan mengimbau PKS mempertimbangkan lagi posisinya dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi. Menurut Ramadhan, sikap PKS itu sangat mengganggu hubungan politik yang telah terjalin dalam Setgab. Dia berdalih, ini adalah kemauan Presiden yang seharusnya bisa diterima oleh partai koalisi, termasuk PKS.

"Ngapain dalam koalisi pemerintahan tapi ngrecokin. Istilah saya pembangkangan. Ini kenaikan harga BBM untuk perekonomian. Apa kader PKS seolah tidak mengerti, tidak tahu atau tidak mau tahu soal perekonomian," ujarnya.

Ramadhan mengatakan, Demokrat menghargai aturan internal PKS, tapi harusnya PKS juga menghargai dan menghomati aturan dalam Setgab. "Ada yang bilang PKS ditendang saja, tapi kami tidak mungkin tendang PKS. Ini kan politik kedewasaan. Silakan ambil sikap sendiri," kata Ramadhan Pohan.

Seperti diberitakan sebelumnya, PKS menolak karena Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mungkin meninggalkan rakyat miskin yang telah membesarkan PKS dengan mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com