Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen BlackBerry Rugi Rp 1,1 Triliun

Kompas.com - 31/03/2012, 09:12 WIB

KOMPAS.com — Produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM), melaporkan rugi pada kuartal Maret tahun ini (kuartal IV tahun fiskal RIM). Permintaan produk anyar yang melemah membuat RIM harus menelan pil pahit.

Perusahaan asal Kanada itu membukukan rugi bersih per 3 Maret sebesar 125 juta dollar AS (sekitar Rp 1,14 triliun). Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, RIM meraup keuntungan hingga 934 juta dollar AS.

Pendapatan RIM jatuh dari 5,2 miliar dollar AS ke 4,2 miliar dollar AS.

Bereaksi atas berita ini, saham RIM langsung turun 9 persen pada perdagangan kemarin setelah perusahaan melaporkan kinerja yang tak menggembirakan. Selama satu tahun terakhir, saham RIM sudah anjlok hingga 80 persen.

Pengumuman itu juga menegaskan pengunduran diri mantan Co-Chief Executive Jim Balsillie. Chief Technology Officer David Yacht juga akan mundur.

Pengiriman smartphone BlackBerry pada kuartal tersebut turun menjadi 11,1 juta unit, atau lebih sedikit 21 persen dari periode tiga bulan sebelumnya.

Tetapi, penjualan tablet Playbook BlackBerry berhasil mencapai target, yakni 500.000 unit. Namun, sebagian besar karena menggunakan katalis diskon besar.

Untungnya, secara hitungan tahun penuh, RIM masih berhasil mencetak untung 1,2 miliar dollar AS. Anjlok separuh lebih dari pencapaian tahun lalu, yakni 3,4 miliar dollar AS.

CEO RIM yang baru, Thorsten Heins, membocorkan strategi bisnis bahwa perusahaan akan fokus pada pasar inti tradisional dari pelanggan korporat, bukan pada konsumen individu.

"Kami merasa BlackBerry tidak akan berhasil jika terus mencoba menjadi kesayangan semua orang," ujarnya. Kinerja RIM babak belur setelah beberapa perusahaan besar seperti Apple dan Samsung semakin ketat bersaing. (Dyah Megasari/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com