JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang perempuan paruh baya sempat mendatangi Sekretariat GMKI, saat terjadi penggerebekan dan penyisiran oleh polisi di Sekretariat GMKI, Jalan Diponegoro, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (30/3/2012). Ia mencari anaknya di antara kerumunan 150 polisi anti huru hara.
Ia menduga, anaknya ikut diciduk polisi. Padahal menurutnya, anaknya bukan bagian dari massa dan hanya menonton aksi bakar ban dan blokir. "Anak saya ikut ditangkap enggak? Tadi dia ada di sekitar sini. Dia hanya menonton aksi mahasiswa saja," ujar wanita bernama Bebi itu, panik.
Bebi sibuk bertanya-tanya pada polisi yang tengah memaksa sejumlah orang di GMKI keluar. Ia juga berusaha menilik mobil tahanan, tapi tak diperbolehkan polisi yang berjaga-jaga. Bebi justru disuruh mencari anaknya di Polres Jakarta Pusat.
Seperti diberitakan, aparat kepolisian mendatangi Jalan Diponegoro jam 22.30 WIB, setelah massa GMKI memblokade jalan sejak sore. Massa mahasiswa membakar ban di tengah jalan dan memasang bangku panjang sehingga lalu lintas terganggu.
Saat polisi datang, suara tembakan gas air terdengar di Jalan Diponegoro dan Jalan Salemba. Para anggota GMKI lari berhamburan menuju berbagai arah. Kedatangan polisi yang mendadak itu mengakibatkan sulit untuk mengenali mana mahasiswa dan mana warga yang kebetulan datang menonton, karena mereka berbaur jadi satu dan melarikan diri bersama-sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.