Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Doktor Presiden Hongaria Dicabut

Kompas.com - 31/03/2012, 02:17 WIB

Budapest, Jumat - Presiden Hongaria Pal Schmitt membatalkan semua agenda kegiatannya tanpa alasan jelas, Jumat (30/3), setelah gelar doktornya dicabut pihak universitas sehari sebelumnya. Desakan meminta Schmitt mundur dari kursi presiden pun makin kuat.

Pernyataan resmi kantor kepresidenan tak menjelaskan alasan pembatalan agenda presiden itu. Schmitt tiba di Budapest, Kamis (29/3) malam, setelah melakukan kunjungan resmi ke Korea Selatan dan dijadwalkan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Slovenia, Jumat.

Schmitt (69) kehilangan gelar doktor yang ia raih pada 1992 setelah pihak Universitas Semmelweis di Budapest resmi mencabut gelar tersebut, Kamis. Rektor Universitas Semmelweis Tivadar Tulassay mengatakan, pencabutan gelar doktor Schmitt diputuskan dalam pemungutan suara di senat universitas. Sebanyak 33 anggota senat mendukung pencabutan gelar, dan hanya empat orang menolak.

Pihak universitas menyatakan, disertasi Schmitt tak memenuhi standar profesional dan etika karya ilmiah karena berisi jiplakan karya orang lain. ”Pihak universitas mengecam pelanggaran norma-norma ilmiah dan menjatuhkan sanksi sesuai aturan,” kata Tulassay.

Kasus ini mulai muncul Januari lalu setelah portal berita bisnis hvg.hu menyebutkan disertasi Schmitt tentang sejarah dan evolusi Olimpiade modern berisi salinan tulisan orang lain. Disertasi itu disebut hanya berisi terjemahan artikel karya pakar olahraga dan diplomat asal Bulgaria, Nikolai Georgiev, yang aslinya ditulis dalam bahasa Perancis pada era 1980-an.

Tak lama setelah itu, portal berita index.hu menambahkan, bab kesimpulan setebal 17 halaman dalam disertasi itu juga berisi terjemahan kata demi kata dari disertasi Profesor Klaus Heinemann dari Jerman, yang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris tahun 1991.

Schmitt, seorang mantan atlet anggar peraih dua medali emas Olimpiade dan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) sejak 1983, menolak semua tuduhan. Ia mengaku tak ada yang salah dengan gelar yang ia dapatkan dari Universitas Pendidikan Jasmani Hongaria pada 1992, sebelum universitas itu digabung dengan Semmelweis.

Pihak Semmelweis membentuk komite penyelidik beranggotakan empat profesor dan satu pengacara. Hasil penyelidikan komite, yang diumumkan Selasa lalu, menyebutkan, lebih dari 200 halaman dari total 215 halaman disertasi Schmitt berisi terjemahan langsung atau mempunyai kemiripan dengan hasil karya orang lain. Terjemahannya pun disebut hanya berkualitas ”pas-pasan”.

Pencabutan gelar doktor Schmitt sontak memicu tuntutan mundur dari oposisi. Puluhan aktivis partai oposisi LMP bertekad menggelar unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Hongaria sampai Schmitt dipastikan mundur. (Reuters/AP/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com