Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru Karet Digunakan kalau Keadaan Memaksa

Kompas.com - 30/03/2012, 07:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, selain bersenjatakan tameng dan pentungan, aparat kepolisian dilengkapi dengan senjata berpeluru karet.

Menurut dia, penggunaan peluru karet dalam membubarkan unjuk rasa sudah menjadi prosedur yang diperkenankan. Hal ini diungkapkannya pada Jumat (30/3/2012) dini hari dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.

"Peluru karet merupakan senjata standar pembubaran massa dan hanya dikeluarkan dalam keadaan terpaksa," kata Djoko.

Ia menjelaskan, aparat kepolisian dalam pengamanan  unjuk rasa hanya dilengkapi dengan gas air mata, water cannon, dan peluru karet untuk membubarkan massa selain tameng dan helm yang melekat di tubuh.

Penggunaan peluru karet baru akan dilakukan jika pembubaran unjuk rasa dengan water cannon dan gas air mata tidak mempan.

"Peluru karet yang terakhir digunakan selama gas air mata bisa untuk menghentikan aksi anarkis massa. Itu yang selalu ditekankan," papar Djoko.

Untuk anggota reserse dan intel yang tidak memakai seragam polisi, mereka juga dilengkapi senjata tetapi dengan peluru karet. "Saya pastikan semuanya peluru karet. Tidak ada peluru tajam," imbuh Djoko di hadapan wartawan.

Jumpa pers ini, lanjutnya, dilakukan sesegera mungkin lantaran informasi yang menyesatkan dinilai cukup provokatif dan bisa mengganggu stabilitas keamanan di Tanah Air.

Sebelumnya, sempat beredar pesan berantai bahwa ada mahasiswa yang ditembak peluru tajam dan dalam kondisi sekarat. Satu orang mahasiswa juga dikabarkan tewas ditembak aparat kepolisian di dalam parit di depan YAI. Namun, hal ini dibantah oleh Djoko.

"Tidak ada korban meninggal dan tidak ada korban yang ditembak. Informasi itu tidak benar," tukas Djoko.

Mahasiswa dari UPI YAI dan UKI Salemba yang tergabung dalam Konami melakukan unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM pada Kamis (29/3/2012) sore. Namun, tiba-tiba saja unjuk rasa langsung berubah menjadi tindakan anarkistis.

Saling adu jotos antara aparat dan mahasiswa tak terelakan. Sebanyak lima orang mahasiswa, satu orang satpam, dan Kapolsek Senen mengalami luka dan dirawat di RSCM. Sementara sembilan anggota kepolisian lainnya juga mengalami luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

    Nasional
    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com