Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarkan Citarum Bercerita tentang Nestapa...

Kompas.com - 30/03/2012, 03:39 WIB

Koordinator Elemen Lingkungan Deni Riswandani menjelaskan, ada satu kampung bernama Ciwalengke yang warganya menderita gatal-gatal karena air sumur mereka sudah tercampur limbah. Tidak ada pilihan selain air itu untuk kebutuhan sehari-hari warga.

Juru Bicara Greenpeace Ahmad Ashov berkata, bukan logam berat saja yang seharusnya diwaspadai dari polutan industri, melainkan juga bahan kimia berbahaya. Salah satunya nonylphenol ethoxylates (NPE) yang termasuk kelompok polutan organik tahan lama.

”NPE berbahaya karena tidak terurai, bisa terakumulasi dalam tubuh, dan beracun,” ujar Ashov.

Dalam laporan yang dirilis Greenpeace, berjudul Dirty Laundry, disebutkan bahwa produsen pakaian olahraga dari merek ternama di Indonesia kedapatan menggunakan NPE sebagai pelapis produk mereka. Apabila dicuci, komponen tersebut bisa luruh dan terbawa aliran air.

Aksi di tepian Sungai Citarum itu barulah awal dari perjuangan untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat. Jika itu terjadi, Indonesia tak perlu mengulangi siklus negara maju yang mengorbankan sungainya untuk kepentingan industri kemudian merogoh dana yang besar untuk memperbaikinya. Ashov mengatakan, industri bersih dan ramah lingkungan bukan fantasi.

(Didit Putra Erlangga Rahardjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com