Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Punya Perusahaan Minyak di Dubai

Kompas.com - 28/03/2012, 18:32 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, mengaku memiliki saham perusahaan minyak di Dubai. Keuntungan dari perusahaan itulah yang digunakan Nazaruddin untuk membayar sewa pesawat jet pribadi selama buron ke luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Nazaruddin saat diperiksa sebagai terdakwa dalam persidangan kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games 2011 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (28/3/2012). Ketua majelis hakim, Dharmawati Ningsih, awalnya menanyakan cara Nazaruddin membiayai keperluannya sehari-hari selama buron.

"Di luar negeri keperluan sehari-hari transfer?" tanya Dharmawati.

Nazaruddin menjawab, dirinya memang memegang uang selama lebih kurang tiga bulan melarikan diri.

"Saya memang ada uang yang saya pegang," jawab Nazaruddin.

Mantan anggota DPR itu pun mengaku tidak melakukan transaksi dengan bank di Indonesia selama di luar negeri. Lantas, hakim Dharmawati menanyakan dari mana Nazaruddin membayar sewa jet pribadi yang ditumpanginya.

"Untuk bayar-bayar jetnya?" ujar Dharmawati.

Nazaruddin pun menjawab, dia mendapatkan kiriman uang dari perusahaan minyaknya di Dubai.

"Transfer perusahaan saya, perusahaan minyak saya di Dubai," ujar Nazaruddin.

Perusahaan minyak tersebut, kata Nazaruddin, dimilikinya sejak 2007. Namun, ia mengaku hanya menjadi pemegang saham.

Nazaruddin juga mengaku punya aset di luar negeri yang belum dibekukan KPK. Namun, asetnya di dalam negeri yang nilainya mencapai Rp 300 miliar itu sudah dibekukan.

"Aset, rumah, tanah, di luar negeri hanya bentuk saham yang dilaporkan (ke KPK dalam bentuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," ungkap Nazaruddin.

Dalam persidangan kali ini, Nazaruddin pun mengungkapkan perjalanannya selama buron. Dia mengaku pernah ke Singapura, Kamboja, Dubai, Dominika, Bahama, serta Venezuela.

"Terus mau langsung ke Singapura lagi, cuma teman saya ajak main-main ke Cartagena. Waktu mau terbang ke Singapura, saya ketemu Interpol," ujar Nazaruddin.

Meskipun demikian, Nazaruddin membantah dikatakan buron. Menurutnya, perjalanannya dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni, ke sejumlah negara dilakukan dalam rangka bisnis. Nazaruddin juga mengaku tidak tahu kalau dirinya ditetapkan sebagai buronan Interpol selama di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com