Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 28/03/2012, 13:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid, mengaku menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, menurut Hidayat, kenaikan harga BBM bakal semakin menyusahkan rakyat Jakarta, terutama kaum ibu.

"Kaum ibu adalah pihak yang paling amat sangat disusahkan dari kenaikan BBM. Mereka jadi kesusahan karena urusan dapur jadi amat sangat berat. Barang-barang di pasar sudah melonjak harganya dan kalau nanti dinaikkan akan semakin melonjak lagi," kata Hidayat di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (28/3/2012).

Hidayat mengatakan, tidak seluruh warga Jakarta bakal mendapat kompensasi berupa uang tunai dari pemerintah. Hidayat menyoroti warga kelas menengah yang pastinya tak akan terdata sebagai warga yang mendapat bantuan uang tunai.

"Mereka sebagai keluarga dari kelompok menengah, gaji suami tidak naik tetapi dampak dari kenaikan BBM terkena pada semuanya," kata dia.

Meski demikian, Hidayat sadar kenaikan harga BBM akan menguntungkan lima pasang calon gubernur-wakil gubernur lain dan memberatkan incumbent, Fauzi Bowo alias Foke. Pasalnya, pilkada baru akan digelar Juli 2012 .

"Sementara kenaikan harga BBM kalau ditetapkan pemerintah mungkin di awal April. Artinya April, Mei, Juni, masih Pak Foke (Gubernur DKI). Beliau yang harus menanggung kenaikan harga BBM. Kalau saya sebagai gubernur, terlalu banyak yang bisa dilakukan. Tunggu saja kalau saya jadi gubernur," kata Hidayat ketika ditanya langkah apa untuk mengatasi kenaikan harga BBM.

Seperti diberitakan, Hidayat diusung bersama Didik JR, kader PAN. Seperti diketahui, PKS dan PAN tergabung dalam koalisi di pemerintahan. PAN belum menentukan sikap secara tegas terkait rencana kenaikan harga BBM. Adapun PKS telah menolak kebijakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com