Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkulu Tuan Rumah Seminar "Heritage Internasional"

Kompas.com - 16/03/2012, 20:40 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com--Kota Bengkulu menjadi tuan rumah seminar "heritage internasional" pada 16-18 Maret 2012 yang akan dihadiri sekitar 20 ahli pusaka Indonesia.

"Sekitar 20 peserta dari 48 kota yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menghadiri seminar tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bengkulu Kemas Zaini di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan, sebanyak 20 kota tersebut ada yang langsung diwakili oleh Wali Kota, yakni Kota Baubau, Sawah Lunto, Jakarta Utara, Tegal, Kepulauan Seribu dan Ternate.

"Sebenarnya jumlah kota JKPI yang akan datang lebih banyak namun mereka berhalangan hadir karena kegiatan ini bertepatan dengan agenda mereka yang tidak bisa ditunda. Selain itu Kedutaan Besar Inggris juga tidak bisa menghadiri kegiatan ini karena ada agenda lain" katanya.

Selain puluhan kota yang tergabung dalam JKPI tersebut, seminar  "heritage internasional" ini juga dihadiri sebanyak empat kota di luar JKPI.

Sedangkan pameran yang dipusatkan di Benteng Marlborough dengan empat stand yang dimiliki kota JKPI, yakni Yogyakarta, Ternate, Sawahlunto dan Baubau Sulawesi Tenggara. Pameran juga dihadiri oleh Direktur JKPI pusat sekaligus Bupati Sawah Lunto Amran Nur.

Seminar "heritage internasional" bertemakan "optimalisasi kota pusaka untuk mengangkat wibawa bangsa" bertujuan untuk mempertahankan keberadaan bangunan-bangunan sejarah di masing-masing kota atau kabupaten agar tidak punah akibat pembangunan yang sering tidak terkendali.

Pembicara yang tampil adalah para arkeolog Prof Mundarjita dari Universitas Indonesia dan pakar arsitektur kota dan urban history Prof Sandy Siregar dari Universitas Parahiyangan Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com