Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Bakar Foto Presiden dan Wapres

Kompas.com - 15/03/2012, 13:25 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Aksi penolakan terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Kamis (15/3/2012) di depan gedung DPRD Pamekasan, diwarnai dengan pembakaran gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Budiono.

Pembakaran dilakukan setelah mahasiswa puas berorasi dan mendapat dukungan dari 14 anggota DPRD Pamekasan soal penolakan harga BBM. Pembakaran gambar kedua Kepala Negara tersebut menurut Faridi, Ketua PC PMII Pamekasan, merupakan bentuk protes keras terhadap kebijakan rencana naiknya BBM oleh Pemerintah.

"Ini aspirasi dan ekspresi kami sebagai mahasiswa kepada Presiden agar tidak mudah membuat kebijakan yang tidak pro rakyat," kata Faridi.

Aksi pembakaran gambar Presiden dan Wapres itu, hanya menjadi tontonan puluhan aparat kepolisian yang mengamankan belasan anggota DPRD Pamekasan, termasuk jalannya aksi. Aksi yang digelar mahasiswa kali ini berjalan tertib. Mereka ditemui Wakil Ketua DPRD Pamekasan Muhdlar Abdullah dan ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi.

Muhdlar Abdullah mengaku mendukung sepenuhnya tuntutan mahasiswa. Bahkan surat pernyataan penolakan 14 anggota DPRD Pamekasan rencananya akan diantar sendiri ke Jakarta. Namun, karena mahasiswa memiliki aspirasi yang sama, maka akan dititipkan kepada mahasiswa. "Saya minta kepada mahasiswa agar surat penolakan dari anggota DPRD Pamekasan soal penolakan kebaikan harga BBM sampai kepada Presiden. Sehingga Presiden membatalkan rencana itu," kata Muhdlar Abdullah.

Faridi mengaku siap untuk mengantarkan surat dukungan anggota DPRD tersebut. "Saya bangga kepada para wakil rakyat Pamekasan karena mereka menolak rencana kenaikan BBM. Itu artinya, mereka masih peduli dengan nasib rakyat miskin di Pamekasan," ungkapnya.

Sebelum aksi dibubarkan, mahasiswa berjanji akan menggelar aksi yang kedua kalinya pada tanggal 30 Maret mendatang, jika Presiden RI tidak membatalkan rencana kenaikan harga BBM. "Dengan massa yang lebih besar lagi, kami akan gelar demosntasi susulan jika Presiden ngotot menaikkan harga BBM," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com