Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Perjalanan Dibagikan di Ruangan Emir Moeis

Kompas.com - 14/03/2012, 13:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cek perjalanan Bank Internasional Indonesia (BII) yang merupakan jatah anggota Komisi IX DPR 1999-2004 fraksi PDI-Perjuangan, dibagi-bagikan di ruangan Emir Moeis, di gedung DPR. Pembagian terjadi di tengah-tengah fit and proper test calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang berlangsung sekitar 8-9 Juni 2004. Saat itu, Emir menjadi Ketua Kelompok Fraksi PDI-Perjuangan sekaligus Ketua Komisi IX DPR.

Hal ini diungkapkan anggota DPR 1999-2004 asal Fraksi PDI-P, Dudhie Makmun Murod dalam persidangan kasus dugaan suap cek perjalanan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (13/3/2012). Dudhie bersaksi untuk terdakwa kasus itu, Nunun Nurbaeti.

"Saya bawa (cek perjalanan), saya hubungi Pak Emir, karena dia ketua poksi kami. Saya bawa ke mejanya Pak Emir, Pak Emir buka amplop-nya," kata Dudhie.

Menurut Dudhie, cek perjalanan itu mulanya dia ambil dari Ari Malangjudo di Restoran Bebek Bali, Senayan, Jakarta saat fit and proper test diskors. Ari adalah orang kepercayaan Nunun yang diduga diminta Nunun membagi-bagikan "tanda terimakasih" kepada anggota dewan.

Dudhie menerima amplop cokelat yang berisi sejumlah amplop putih. Ia mengaku tidak tahu dari siapa amplop tersebut. Dudhie mengaku hanya diminta Panda Nababan, Sekretaris Fraksi PDI-P saat itu, untuk menghubungi seseorang yang belakangan diketahuinya bernama Ari Malangjudo.

Setelah mendapat amplop itu, tuturnya, Dudhie menghubungi Panda. Kemudian Panda mengatakan agar amplop dibagi-bagikan. "Saya telepon Panda 'Gimana Bang, sudah saya ambil' katanya, 'bagikan saja pada teman-teman'. Saya bawa di kantor saudara Emir, di kantor Emir Moeis-lah pembagiannya," ungkap dia.

Menurut Dudhie, cek perjalanan tersebut bukan untuk kepentingan fraksi melainkan untuk kepentingan pribadi anggota. Alasannya, ada nama-nama anggota di amplop berisi cek tersebut. Ia juga mengatakan, amplop-amplop berisi cek perjalanan itu tidak habis dibagikan dalam satu hari. Sisanya, kata dia, dipegang Emir. "Terbagi habis, setelah itu Pak Emir yang simpan itu," ucapnya.

Dudhie tidak menjelaskan apakah Emir mengambil amplop tersebut atau tidak. Namun, katanya, ada nama Emir tertera dalam salah satu amplop. Selama ini Emir membantah menerima cek perjalanan. Ia mengaku telah mengembalikan cek tersebut karena menduga cek tersebut berkaitan dengan pemenangan Miranda Goeltom, yang merupakan teman satu almamater Emir.

Sejumlah anggota DPR 1999-2004 yang menerima cek perjalanan dalam kasus ini divonis, dan beberapa di antaranya selesai menjalani masa hukumannya. Dalam persidangannya, Agus Condro sempat mempertanyakan mengapa Emir tidak melarang rekan separtainya menerima cek perjalanan meskipun mengetahui hal tersebut dilarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com