Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Kamera, Kodak Fokus Bisnis Cetak Foto

Kompas.com - 06/03/2012, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kodak, perusahaan legendaris yang bergerak di bidang fotografi dan film, akan menghentikan produksi kamera sebagai upaya mempertahankan bisnis mereka.

Sebagai gantinya, Kodak akan fokus bisnis percetakan (printing) yang selama ini berfungsi menopang bisnisnya yang lain.

Regional Managing Director Asia Pacific Region Eastman Kodak Company Lois Lebegue menjelaskan memang tidak mudah untuk melepaskan ingatan pelanggan bahwa Kodak sinonim dengan kamera.

"Tapi secara bisnis, produk kamera hanya mengontribusikan sekitar 5 persen dari pendapatan total Kodak. Ini bukan bisnis yang bagus bagi kami, kami harus memilih dan ini adalah pilihan yang terbaik," kata Lois selepas memberikan konferensi pers bisnis Kodak ke depan di Horizon Club Shangri-La Hotel Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Sejak tahun 1975, Kodak telah membuat prototipe produk kamera digital. Namun mereka baru serius di pasar itu pada era 1990-an.

Sekarang, Kodak justru termasuk di antara perusahaan yang "tergusur" oleh makin populernya produk kamera digital. Sebelum akhir September 2012, Kodak akan menurunkan secara perlahan produksi kamera mereka.

Setelah memotong unit bisnis kamera, Kodak akan mengandalkan pendapatan dari lisensi merek, ritel online, layanan cetak foto, printer rumahan, kios eceran, dan laboratorium cetak foto.

"Kami akan melakukan transformasi dari semula 100 persen di konsumer, kini menjadi konsumer 25 persen dan komersial sekitar 75 persen," tambahnya.

Transformasi bisnis ini dilakukan karena Kodak tidak ingin berdarah-darah dalam persaingan kamera digital. Padahal, dalam dua tahun terakhir, bisnis mencetak foto justru mengalami peningkatan.

Selain itu, penggunaan kamera digital di ponsel melonjak. Sehingga, bisnis kamera digital menjadi semakin sempit.

"Jadi kita harus fokus bisnis cetak foto daripada membuat kamera digital," jelasnya.

Peningkatan bisnis cetak terjadi karena masih tingginya permintaan untuk cetak album pernikahan, photo book atau kalender. Selain ragam bisnis percetakan lainnya termasuk surat kabar, wallpaper, baliho dan sebagainya.

Pendapatan masih kuat

Selama 2011, Kodak di Asia Pasifik masih menghasilkan pendapatan sekitar 1-1,5 miliar dollar AS. Di tahun ini, Kodak menargetkan pendapatan sebesar 10-20 persen, terutama dari bisnis percetakan.

"Pendapatan Kodak di Asia Pasifik masih sekitar 20-25 persen kontribusi ke pendapatan Kodak global. Ini berarti kami tidak bangkrut," jelasnya.

Country Manager Indonesia Kodak Pte Ltd, Marco Gandasubrata, menjelaskan pendapatan Kodak Indonesia hingga 2011 lalu sekitar 10-30 juta dollar AS. Targetnya di tahun ini akan ditingkatkan 10-20 persen.

"Kodak Indonesia mengontribusikan pendapatan ke Asia Tenggara sebesar 15-20 persen. Terbesar masih di China," kata Marco.

Tahun ini, bisnis Kodak di Indonesia akan fokus ke dalam dua bagian, yaitu konsumer sekitar 30 persen dan komersial sebanyak 70 persen.

Kodak pun tidak langsung menutup bisnis kamera digitalnya, karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki kamera digital Kodak.

Kendati akan ditutup bisnis kamera digitalnya, Kodak akan tetap melayani layanan purna jual maupun layanan perbaikannya di Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com