Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 28.000 Dollar AS Dalam "Safe Deposit Box" Dhana

Kompas.com - 05/03/2012, 17:22 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Safe deposit box milik Dhana Widyatmika di Bank Mandiri telah disita oleh tim penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Jumat pekan lalu, sebelum penahanannya. Menurut kuasa hukum Dhana, Daniel Alfredo, isi safe deposit box itu adalah uang senilai 28.000 dollar AS, uang Rp 10 juta, emas 1 kilogram yang merupakan milik orangtuanya, beberapa ijazah, dan surat sertifikat tanah warisan orangtuanya.

Menurut Daniel, tak benar jika Dhana memiliki uang 250.000 Ameriksa Serikat. Dhana, kata dia, hanya punya 28.000 dollar AS tersebut. Namun, Daniel tak menyebutkan dari mana uang dollar itu berasal.

"Di dalam SDB Dhana hanya berisi uang sebesar Rp 10 juta, 28.000 dollar AS (sekitar Rp 2,5 miliar), dan 1 kilogram emas. Apa lagi yang mau dibuktikan, itu semua milik dia, dan milik orangtuanya," jelas Daniel di Jakarta, Senin (5/3/2012).

Menurutnya, ia tak tahu apakah penyitaan harta benda Dhana termasuk dalam upaya memiskinkan Dhana, seperti yang dilakukan penegak hukum pada Gayus. Daniel mengatakan, hampir semua aset dan uang Dhana di bank disita kejaksaan, tapi hingga kini pihaknya belum tahu berapa kerugian negara yang ditimbulkan atas perbuatan Dhana sehingga semua uangnya disita.

"Intinya sampai sekarang penyitaan di rumah saja, ada recehan hasil minimart saja disita juga. Ada 2.000 perak disita juga. Jadi kan semuanya kayaknya disita. Enggak tahu kalau upaya memiskinkan atau gimana. Gayus kan putusan pengadilan, kalau kita bicara itu sepertinya terlalu dini. Ini kan masih penyidikan. Kita tidak tahu berapa kerugiannya," tutur Daniel.

Seperti yang diketahui, Dhana Widyatmika, seorang mantan pegawai negeri sipil Direktorat Jenderal Pajak golongan III/C, diketahui memiliki rekening melebihi kepatutan bernilai miliaran rupiah. Ia mengaku mendapatkan kekayaan tersebut dari warisan maupun usaha bisnisnya.

Kini, kejaksaan akan meminta Dhana untuk membuktikan asal muasal kepemilikan uang senilai Rp 60 miliar miliknya. Dhana dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi karena diduga melakukan penyimpangan dalam tugasnya untuk menguntungkan 6 perusahaan lokal yang menjadi wajib pajaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Nasional
    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    Nasional
    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com