Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Penghematan, Potong Juga Gaji Pejabat Negara

Kompas.com - 02/03/2012, 15:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah didesak melakukan penghematan jika kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diputuskan dinaikkan. Salah satu langkah penghematan yang diusulkan yakni memotong gaji pejabat pemerintah.

"Harus ada kebijakan berani dari pemerintah bersedia dipotong gaji 10 sampai 15 persen guna mengimbangi APBN yang makin sulit," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lukman Hakim Saifuddin di Komplek DPR, Jakarta, Jumat (2/3/2012).

Lukman yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, PPP akan mengkomunikasikan dengan partai lain, terutama partai koalisi, untuk mendukung pemotongan gaji itu.

Sebagai pribadi, Lukman mengaku bersedia jika gajinya dipotong. "Saya pikir untuk penyelenggara negara tidak signifikan lah (pemotongan) 10 sampai 15 persen itu," kata dia.

Menurut Lukman, pemberian subsidi BBM memang perlu dipertimbangkan lantaran tidak tepat sasaran. BBM bersubsidi, kata dia, malah dinikmati kalangan menengah ke atas. Jika kenaikan tak bisa dihindari, dia berharap adanya jaminan kompensasi bagi masyarakat yang terkena dampak.

Namun, Lukman tak sependapat dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) lantaran rentan penyelewengan dan kepentingan politiknya sangat kuat. Selain itu, tambah dia, BLT tidak mendidik masyarakat.

"Kompensasi diarahkan pada pembangunan infrastruktur misalnya pendidikan, kesehatan, dan bidang transportasi," pungkas Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com