Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Menteri Peminta "Fee" Terungkap Hari Ini?

Kompas.com - 29/02/2012, 09:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games, Mindo Rosalina Manulang, Rabu (29/2/2012) akan kembali duduk di kursi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta sebagai saksi bagi Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Rosa akan dikonfrontasi dengan saksi Angelina Sondakh, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat.

Sejak dua pekan lalu, nama Rosa kembali "terkenal" karena mengungkap adanya seorang menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang meminta fee proyek kepadanya. Ihwal menteri peminta fee proyek ini diumbar ke media oleh Achmad Rifai, yang saat itu menjadi kuasa hukum Rosa.

Terhitung sejak Senin (27/2/2012) kemarin, Rifai tidak lagi jadi pengacara Rosa. Saat menjadi kuasa hukum Rosa, Rifai mengatakan, kliennya berani mengungkap siapa menteri peminta fee itu dalam persidangan nanti. Namun hal tersebut tergantung ada tidaknya pertanyaan soal menteri itu baik dari tim jaksa penuntut umum maupun dari tim penasehat hukum Nazaruddin.

Saat dikonfirmasi soal hal ini, salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Ria Irsyadi mengatakan, pihaknya hanya akan bertanya kepada Rosa seputar substansi perkara wisma atlet SEA Games.

"Kita nanya-nya yang berkaitan degan pembicaraan BBM saja. Kalau dari situ kan memang ada aliran duit Rp 100 juta dan Rp 150 juta untuk Anas dan Menpora (Andi Mallarangeng)," ungkap Ria saat dihubungi wartawan, Selasa (28/2/2012).

Hal senada disampaikan kuasa hukum Nazaruddin lainnya, Junimart Girsang. "Itu tidak jadi ranah kita untuk bertanya," katanya.

Dalam persidangan sebelumnya, Hotman Paris Hutapea yang juga kuasa hukum Nazaruddin ini sempat menanyakan ihwal menteri peminta fee tersebut ke saksi Andi Mallarangeng. Saat itu, Hotman menanyakan apakah Andi adalah menteri yang dimaksud Rosa. Andi kemudian menjawab tidak mengenal Rosa apalagi meminta fee kepada mantan anak buah Nazaruddin itu.

Nama Andi memang dikait-kaitkan dengan menteri peminta fee. Pasalnya, Rifai mengatakan kalau menteri itu bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, pekan lalu. Berdasarkan catatan, ada dua menteri yang bersaksi di Tipikor pekan lalu, yaitu Andi serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.

Saat bersaksi bagi terdakwa kasus dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi, Muhaimin juga membantah dugaan tersebut. Adapun menteri peminta fee ini disebut masih berkaitan dengan Muhammad Nazaruddin. Menteri itu, kata Rifai, meminta jatah fee delapan persen dari proyek senilai Rp 100 miliar dan Rp 80 miliar. Siapakah menteri itu? Akankah terungkap dalam sidang hari ini? Kita lihat saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com