Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Stop Impor Minyak

Kompas.com - 20/02/2012, 03:32 WIB

Teheran, Minggu - Otoritas perminyakan Iran menyatakan telah menghentikan pengiriman minyak ke Inggris dan Perancis, Minggu (19/2). Langkah itu diambil sebagai pembalasan atas keputusan Uni Eropa mengembargo ekspor minyak Iran terkait dengan program nuklir Iran.

Pihak Kementerian Perminyakan Iran menambahkan, minyak mentah yang sedianya akan diekspor ke Inggris dan Perancis tersebut akan dikirimkan ke para pelanggan baru.

”Ekspor minyak mentah ke perusahaan-perusahaan Inggris dan Perancis telah dihentikan. Kami akan menjual minyak kami ke para pelanggan baru,” ujar Ali Reza Nikzad, juru bicara Kementerian Perminyakan di laman resmi kementerian itu, Minggu.

Januari lalu, Uni Eropa memutuskan menjatuhkan sanksi embargo minyak Iran secara bertahap, yang akan dimulai 1 Juli. Sanksi itu bertujuan memaksa Iran menghentikan program nuklirnya.

Pihak Iran membalas pada 4 Februari dengan mengatakan akan memotong ekspor minyaknya ke beberapa negara Eropa. ”Kami punya pelanggan sendiri. Pengganti perusahaan-perusahaan (di Inggris dan Perancis) ini sudah dipertimbangkan Iran,” ucap Nikzad.

Pengumuman penghentian ekspor minyak ke dua negara utama Eropa itu terjadi di tengah memanasnya situasi di Timur Tengah, setelah Israel menuduh Pemerintah Iran berada di balik usaha pengeboman para diplomatnya di Georgia, India, dan Thailand, pekan lalu.

Iran membantah keras tuduhan ini. Namun, insiden itu kembali memicu kekhawatiran Israel segera melancarkan serangan militer sepihak ke Iran.

Apalagi, pekan lalu Iran memamerkan perkembangan program nuklirnya dengan pemakaian batang bahan bakar nuklir buatan sendiri untuk pertama kali di salah satu reaktornya. Iran juga mengumumkan penambahan 3.000 centrifuge untuk mempercepat proses pengayaan uraniumnya.

Suasana makin panas setelah Iran juga mengumumkan dua kapal perangnya telah melintasi Terusan Suez dan berada di Laut Tengah. Ini untuk menunjukkan kekuatan Iran ke negara-negara di kawasan tersebut.

Hari Sabtu (18/2), Panglima Angkatan Bersenjata Israel Letnan Jenderal Benny Gantz mengatakan, Israel akan memutuskan sendiri kapan waktunya menyerang Iran.

Kemungkinan makin dekatnya serangan sepihak Israel terhadap Iran ini langsung memicu reaksi dari Inggris dan AS, dua sekutu utama Israel.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, menyerang Iran saat ini adalah langkah tidak bijaksana. Hague mengharapkan Israel memberi kesempatan upaya diplomatik dan sanksi ekonomi lebih dulu.

Dalam wawancara dengan CNN, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Martin Dempsey mengatakan, serangan sepihak ke Iran saat ini akan mengganggu stabilitas kawasan dan tidak akan mewujudkan tujuan jangka panjang Israel. (AFP/Reuters/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com