Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angelina Bukan Lagi Wakil Sekjen Demokrat

Kompas.com - 19/02/2012, 06:05 WIB

Jakarta, kompas - Angelina Sondakh secara otomatis dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal I Partai Demokrat begitu ditetapkan sebagai tersangka kasus suap proyek wisma atlet SEA Games. Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat tinggal bermusyawarah untuk memutuskan apakah posisi tersebut akan diganti kader lain atau dibiarkan kosong.

Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua saat dihubungi hari Sabtu (18/2). ”Otomatis kader yang menjadi tersangka dinonaktifkan dari kepengurusan, sesuai dengan AD/ART dan keputusan yang diambil dalam rakornas (rapat koordinasi nasional). Sekarang Angelina bukan wasekjen (wakil sekretaris jenderal) lagi,” katanya.

Selama ini, status tersebut masih belum jelas walaupun Dewan Kehormatan Partai Demokrat sudah menyatakan hal yang sama. Namun, hal itu sekarang diungkapkan oleh salah satu petinggi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Meski demikian, penonaktifan Angelina dari kepengurusan partai tidak berpengaruh bagi keanggotaannya di Partai Demokrat dan di parlemen. Menurut Max, Angelina masih menjadi anggota Partai Demokrat dan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, menegaskan, sanksi untuk Angelina sudah tegas, yakni pencopotan dari kepengurusan partai. ”Sudah langsung dijatuhkan sanksi, dinonaktifkan dari wasekjen. Itu otomatis karena sudah ada etika politik tertulisnya yang disusun waktu rakornas,” ujarnya.

Menurut dia, masalah penonaktifan Angelina karena melanggar kode etik merupakan kebijakan internal partai sehingga penonaktifan tidak harus diumumkan kepada publik.

Saat ini, lanjut Max, DPP Partai Demokrat tinggal memusyawarahkan posisi wakil sekjen I setelah Angelina dicopot. Apakah akan menyiapkan pengganti atau membiarkan posisi wakil sekjen I kosong. ”Tidak ada masalah juga kalau posisinya kosong karena wasekjen, kan, ada empat. Kalau berkurang satu, masih ada tiga wasekjen,” katanya.

Diakui solid

Terkait dengan kisruh di Partai Demokrat, Max kembali menegaskan, pengurus dan kader Partai Demokrat tetap solid. Tak ada perpecahan, apalagi upaya kelompok elite tertentu di dalam partai yang ingin menyudutkan elite lain. Menurut dia, kongres II sudah selesai, dan Anas Urbaningrum masih Ketua Umum Partai Demokrat.

Mubarok juga menyatakan, Partai Demokrat dalam kondisi baik. Perbedaan pendapat antara pengurus dan kader adalah hal biasa karena partai pemenang pemilu itu tidak membatasi kader untuk berpendapat.

Dukungan kalangan akar rumput kepada Partai Demokrat pun masih cukup baik. Mubarok mencontohkan kegiatan gerak jalan di Sumatera Selatan diikuti 150.000 kader dan kegiatan jalan sehat di Palu (Sulawesi Tengah) diikuti 60.000 kader. ”Belum ada massa berkumpul sampai sebanyak itu. Terlihat biru semua. Itu menandakan bahwa kalangan bawah (akar rumput) tak terpengaruh,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com