Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK Minta Mega Jangan Bela Kader yang Korupsi

Kompas.com - 10/02/2012, 20:28 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tindak pidana korupsi belakangan dilakukan oleh para politikus di Senayan. Oleh karena itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad berharap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dapat menjaga partainya agar kadernya tidak melakukan korupsi dan tidak pandang bulu memberantas kader yang meraup uang negara untuk kepentingan pribadi.

"Ibu Ketua Megawati, kami berharap semoga PDI-P menjadi pelopor utama di negeri ini untuk tegakkan hukum dan keadilan tanpa pandang bulu sekalipun korupsi dilakukan kader sendiri," ujar Abraham saat mengisi diskusi dalam acara yang digelar PDI-P "Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bebas Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat" di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (10/2/2012).

Selain itu, di hadapan Megawati, Ketua KPK juga berharap PDI-P menjadi partai pelopor pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia percaya, Megawati dapat mengajak kadernya untuk tidak terjerumus dalam korupsi. "Pimpinan KPK seluruhnya sangat yakin Ibu Megawati tentunya punya respons dan goodwill yang kuat untuk bangun negeri ini dan ikut memperjuangkan negeri ini agar terbebas dari korupsi," kata Abraham.

Kedatangan Abraham ini disambut baik oleh PDI-P, pasalnya sejumlah undangan seperti Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief tak dapat menghadiri acara tersebut dan membuat Megawati kecewa. Sesuai dengan permintaan Abraham yang mau bicara di hadapan Megawati, Ketua Umum PDI-P itu pun tidak meninggalkan acara dan menunggu kedatangan Ketua KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com