Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pandawa Lima" Sang Penghancur Pamor Demokrat

Kompas.com - 05/02/2012, 17:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil suvei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut, dua faktor yang menyumbang turunnya dukungan publik terhadap Partai Demokrat. Faktor yang pertama, terkait dugaan keterlibatan lima petinggi Partai Demokrat dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Faktor yang kedua adalah turunnya pamor Susilo Bambang Yudhoyono.

Peneliti LSI, Barkah Pattimahu mengatakan, di antara dua faktor tersebut, keterlibatan "Pandawa Lima" dalam kasus wisma atlet SEA Games lebih kuat pengaruhnya dibanding pamor SBY yang melorot. "Hanya butuh satu "Gatot Kaca" (SBY) untuk membuat Demokrat naik tahta di 2009, tapi butuh "Pandawa Lima" untuk membuat Demokrat turun tahta di 2012," katanya di Jakarta, Minggu (5/1/2012).

Hal itu, kata Barkah, berdasarkan hasil focus grup discussion yang dilakukan LSI di tujuh kota besar, yaitu di Jakarta, Bandung, Tangerang, Palembang, Surabaya, Semarang, dan Medan. "Dari FGD yang dilakukan di tujuh kota, umumya peserta menganggap menurunnya pamor Demokrat sebanyak 70 persen disebabkan oleh kasus korupsi wisma atlet. Hanya 30 persen yang disebabkan oleh merosotnya pamor SBY sendiri," kata dia.

Adapun yang dimaksud dengan Pandawa Lima adalah Anas, Mirwan Amir, Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan Andi Mallarangeng. Kelimanya terseret dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Nazaruddin menjadi terdakwa sementara Angelina menjadi tersangka kasus ini.

Adapun dukungan publik terhadap Partai Demokrat semakin turun sejak mencuatnya kasus dugaan suap wisma atlet SEA ini. Pada Juni 2011, Demokrat berada di posisi ke-2 setelah Partai Golkar sedangkan Februari 2012, partai biru itu merosot ke posisi ketiga, setelah Golkar dan PDIP. "Pada Februari 2012, dukungan Partai Demokrat kini hanya 13,7 persen, di bawah PDI- Perjuangan (14,2 persen), dan Golkar (18,9 persen)," kata Barkah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com