Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie akan Bicara Usai Pengajian?

Kompas.com - 05/02/2012, 17:31 WIB
Ichsan Suhendra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat yang juga mantan Putri Indonesia, Angelina Sondakh (34) menggelar acara pengajian dalam rangka memperingati satu tahun wafatnya sang suami Adjie Massaid, Minggu (5/2/2012) sore di kediamannya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Status Angie yang beberapa hari lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi tidak mengurungkan niatnya untuk menggelar acara tersebut.

Namun, pengajian yang dimulai pada pukul 17.00 WIB tersebut berlangsung tertutup. Rumah mewah berpagar hitam itu tampak tertutup rapat. Di pelataran pun tak terlihat tenda, seperti umumnya acara pengajian. Ternyata, tamu undangan hanya 75 orang dari keluarga dan teman terdekat. "Ini hanya untuk keluarga saja, yang diundang keluarga dekat, ada yang via BBM saja. Kurang lebih 75 orang," ujar Ridwan, salah seorang kerabat Angie.

Pengajian ini direncanakan usai setelah ibadah sholat maghrib. Tamu yang telah datang ke kediaman Angie lebih banyak dari kalangan selebritis. Terlihat hadir Camelia Malik dan Maia Estianty.  Ridwan sempat mengatakan, Angie akan memberikan keterangan setelah acara pengajian usai. "Ibu Angie ada di dalam lagi siap-siap, puterinya, Aaliyah ada di dalam. Insya Allah nanti akan ada pernyataan dari keluarga atau mbak Angienya," tutup Ridwan.

Di saat yang sama di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pernyataannya tentang kondisi partai yang didirikannya itu. Hampir semua pengurus teras partai pemenang pemilu 2009 tersebut hadir. Hanya saja Ketua Umum Anas Urbaningrum yang tak terlihat mendampingi Sang Ketua Dewan Pembina.

Dalam acara yang digelar di pendopo samping kediaman pribadinya itu, SBY mengatakan korupsi bukan merupakan garis kebijakan partai. Ia menegaskan, setiap kader partai yang ditetapkan sebagai tersangka dalam sebuah kasus pasti akan dilepaskan dari jabatannya di partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com