Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arwani: Beri Peringatan Keras Lion Air

Kompas.com - 04/02/2012, 16:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara didesak agar memberikan peringatan keras kepada maskapai penerbangan Lion Air terkait kembali tertangkapnya pilot Lion Air yang menggunakan narkoba. Pasalnya, hal itu dapat mengancam keselamatan penumpang.

Desakan itu disampaikan anggota Komisi V DPR, Muhamad Arwani Tofani melalui pesan singkat, Sabtu (4/2/2012). Arwani menyikapi tertangkapnya SS (44), pilot Lion Air oleh Badan Narkotika Nasional dengan sangkaan memakai sabu.

SS ditangkap Sabtu subuh di Hotel Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur, dengan barang bukti alat isap sabu atau bong berisi sabu 0,04 gram.

Seperti diberitakan, pada 10 Januari 2012 , BNN menangkap pilot Lion Air bernama Hanum Adhyaksa di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada pertengahan 2011, pilot Lion Air lainnya bernama Muhammad Nasri tertangkap basah tengah berpesta sabu bersama rekannya, Husni Thamrin (kopilot) dan Imron di Kota Tangerang.

Lalu, pada 6 April 2011, awak kabin Lion Air, Winnie Raditya juga tertangkap karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Winnie ditangkap anggota Polres Jakarta Pusat.

Arwani menilai, berbagai kasus itu menunjukkan ada yang tidak beres dalam manajemen pembinaan kru Lion Air. Untuk itu, kata dia, perlu dilakukan audit terhadap manajemen Lion Air, khususnya di manajemen pembinaan kru.

"Jangan dilokalisir hal itu hanya persoalan moral pilot saja. Maskapai harus ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Dirjen Perhubungan harus memberi peringatan keras kepada Lion. Copot lisensi pilot," kata Arwani.

Arwani menambahkan, ke depannya perlu dilakukan pengecekan kesehatan, termasuk tes urine kepada seluruh kru pesawat menjelang terbang. "Ini sudah mengkhawatirkan. Di mana jaminan keselamatan para penumpang?" kata dia.

"Ini semakin menegaskan ada problem besar terkait aspek keselamatan transportasi di negara ini. Naik angkot diperkosa, jalan kaki ditabrak mobil, naik kereta di atas gerbong. Ini naik pesawat pilotnya nyabu," tambah politisi PPP itu.

Melihat kejadian itu, lanjut Arwani, Komisi V akan kembali memanggil manajemen Lion Air dan Menteri Perhubungan EE Mangidaan untuk meminta penjelasan. "Kemarin sudah kita panggil terkait nyabu. Ini malah nggak ada kapoknya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com