Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Century dan Wisma Atlet Bikin Pimpinan KPK Pecah?

Kompas.com - 29/01/2012, 17:04 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang inisiator hak angket Bank Century asal Fraksi Hati Nurani Rakyat (Hanura), Akbar Faizal, mengungkapkan informasi adanya perpecahan di antara pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, yakni antara Ketua KPK Abraham Samad dan dua pimpinan KPK lainnya, Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas.

Perpecahan dipicu kasus dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun dan kasus wisma atlet.

Hal itu diungkapkan Akbar Faizal, yang juga anggota Tim Pengawas DPR untuk Pelaksanaan Rekomendasi Pansus DPR atas Bank Century, Minggu (29/1/2012), di Jakarta.

"KPK, yang harusnya kompak dan solid untuk mengungkapkan kasus besar seperti Bank Century dan wisma atlet, saya dengar malah pecah. Ini sangat saya sayangkan. Dalam satu bulan ke depan, KPK harusnya menunjukkan kepastian atas kasus Bank Century dan wisma atlet," papar Akbar.

Menurut Akbar, ia mendengar adanya pimpinan KPK yang mengkhianati janjinya dan komitmennya sewaktu pemilihan di DPR. Namun, ia tak mau menyebutkan siapa pimpinan KPK tersebut.

Halangi internal KPK

Secara terpisah, inisiator lain hak angket Bank Century, yang juga anggota Timwas DPR, Bambang Soesatyo, juga mendengar adanya perpecahan di antara pimpinan KPK terkait kasus Bank Century dan wisma atlet.

"Ada pimpinan KPK yang berusaha menghalang-halangi tindak lanjut penyelidikan dan penyidikan Bank Century dan wisma atlet. Padahal, Pimpinan KPK Abraham Samad sudah komitmen untuk melanjutkan penyelidikan kasus Bank Century ke tingkat penyidikan. Juga kasus wisma atlet yang akan diungkapkan tersangka-tersangka barunya," tutur Bambang.

Menurut Bambang, saat Timwas DPR menyerahkan data dan dokumen Bank Century ke KPK, saya sudah mencium adanya perpecahan tersebut. "Waktu itu saya harapkan dan tegaskan, pimpinan KPK harus tetap solid untuk mengungkapkan kasus Bank Century dan wisma atlet," ujar Bambang.

"Abraham Samad harus maju terus kalaupun ada pimpinan KPK yang menghambatnya untuk tidak melanjutkan penyelidikan kasus Bank Century ke tingkat penyidikan. Saya tahu siapa pimpinan KPK yang memang mau berkhianat," ungkapnya, tanpa mau merinci siapa yang dimaksud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

    KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

    Nasional
    Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

    Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

    Nasional
    Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

    Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

    Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

    Nasional
    5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

    5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Nasional
    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Nasional
    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Nasional
    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Nasional
    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    Nasional
    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Nasional
    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Nasional
    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Nasional
    Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com