Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wa Ode Tolak Penahanannya

Kompas.com - 26/01/2012, 22:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan suap terkait alokasi dana Percepatan Pembangunan Infastruktur Daerah, Wa Ode Nurhayati, menolak menandatangani berita acara penahanan terhadap dirinya. Wa Ode ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Desember 2011.

”Awal menjadi tersangka, saya pernah menulis, penjara ada surga bagi perubahan dan saya ikhlas menerima konsekuensi malam ini saya akan ditahan. Meski demikian, saya menolak untuk menandatangani berita acara penahanan,” kata Wa Ode di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/1/2012), sebelum dibawa dengan mobil tahanan ke Rutan Pondok Bambu.

Wa Ode menjadi tersangka atas tuduhan menerima pemberian suap senilai Rp 6 miliar terkait pengalokasian dana PPID di tiga kabupaten di Aceh, yaitu Pidie, Aceh Besar, dan Bener Meriah. Anggota Badan Anggaran DPR itu membantah tuduhan tersebut. ”Saya tidak pernah menerima suap, meskipun ada percobaan, justru saya orang yang menolak,” ucapnya.

Sebagai anggota Banggar DPR, Wa Ode mengaku tidak berwenang memutuskan daerah-daerah penerima PPID. Kewenangan alokasi dan PPID itu, katanya, berada di tangan pimpinan Banggar DPR.

Wa Ode Nur Zainab, selaku kuasa hukum dan kakak kandung dari Wa Ode Nurhayati, mengatakan, akan berupaya agar status Wa Ode dialihkan menjadi tahanan rumah ataupun tahanan kota. Wa Ode telah mengajukan permohonan tersebut ke KPK karena Wa Ode Nurhayati masih memiliki anak umur lima tahun. Namun, permintaan itu belum mendapat respons dari KPK. Ia mengatakan, penyidik KPK tidak memiliki kewenangan. ”Padahal kami minta untuk dikomunikasikan dengan pimpinan KPK,” ucap Nurzainab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com