Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tindaklanjuti Kesaksian Yulianis

Kompas.com - 26/01/2012, 15:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menindaklanjuti keterangan Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup yang disampaikan dalam persidangan Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, kemarin.

KPK mengembangkan kasus ini dengan membuka penyelidikan terkait pengadaan proyek wisma atlet SEA Games 2011 tersebut. "Keterangan di pengadilan sudah menjadi asumsi masukan bagi pimpinan," kata Ketua KPK, Abraham Samad di Jakarta, Kamis (26/1/2012).

Namun, lanjutnya, tidak semua keterangan saksi di persidangan dapat dijadikan alat bukti. "Kita sudah rangkum semua keterangan di persidangan," tambah Abraham.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto secara terpisah mengatakan, semua keterangan Yulianis yang dianggap penting akan dijadikan bahan pengembangan kasus ini. "Semua keterangan Yulianis yang penting bisa digunakan untuk pengembangan dan pengayaan kasus serta dijadikan dasar untuk melakukan langkah hukum lainnya," kata Bambang.

Dalam sidang Nazaruddin kemarin, Yulianis mempertegas adanya aliran dana terkait proyek wisma atlet SEA Games ke Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng dari Permai Grup. Yulianis mengatakan, ada catatan uang ke Anas sebesar Rp 100 juta saat Anas dan Andi maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2010. Sementara uang ke Andi nilainya Rp 150 juta.

Selain itu, Yulianis menyebutkan bahwa uang dari Permai Grup, perusahaan milik Nazaruddin itu, mengalir ke mana-mana, salah satunya ke Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, sebanyak Rp 30 miliar dan 5 juta dollar AS.

Sebagian uang tersebut berasal dari fee-fee yang diterima Permai Grup dari jasa "menggiring proyek". Yulianis juga memperjelas adanya aliran dana ke anggota Badan Anggaran DPR, Angelina Sondakh dan Wayan Koster sebesar Rp 5 miliar.

Disebutkannya, Wayan Koster menerima langsung sebagian uang tersebut. Seusai persidangan, Yulianis mengungkapkan, Nazaruddin menyimpan jutaan dollar di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com