Sesampai di geladak Dewa Neptunus melaporkan kepada komandan bahwa pembabtisan akan segera dimulai agar pelaut-pelaut muda yang kotor menjadi bersih, tidak kangen daratan dan menjadi pelaut sejati.
Diawali dengan menaiki tiang Bima dan Arjuna, dilumuri dengan oli dan stempet di sekujur tubuhnya dan tak luput dari semprotan air laut, satu persatu dipanggil Dewa Neptunus yang disebelah kirinya telah duduk putri cantik yang biasa di sebut Dewi Emprit.
Ketika satu persatu dipanggil diangkat oleh para punggawa dan kepalanya dicelupin ke oli dan melapor kepada Dewa Neptunus bahwa siap dibabtis. Mereka kemudian mencium kaki Dewa Neptunus dan Dewi Emprit.
Acara selasai pukul 09.00 dan kapal tetap berlayar di Samudera Pasifik, melaju dengan kecepatan delapan knot, pada koordinat 0'16.564 - 132'26.731 T.
"Kegiatan ini sungguh indah dikenang akan tetapi tidak enak dilaksanakan apalagi diulang," ungkap Palaksa KRI Dewaruci, Mayor Laut (P) Osben Alibos Naibaho, sambil mengenang 12 tahun silam ketika masih menjadi kadet.
KRI Dewaruci sedang menjalankan misi pelayaran panjang mengelilingi empat benua selama 277 hari, berlayar ke 21 kota di Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.