Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Surati Lagi PPATK

Kompas.com - 21/01/2012, 22:00 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pengawas DPR untuk Pelaksanaan Rekomendasi Panitia Khusus atas Bank Century yang baru terbentuk kembali pada pertengahan Januari lalu, telah melayangkan surat kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Surat yang dikirimkan baru-baru ini, berisikan permintaan agar PPATK membuka aliran dana atau transaksi-transaksi keuangan Budi Sampoerna dari Bank Century periode pencairan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP), dan bailout untuk penyertaan modal sementara (PMS)," ujar salah seorang inisiator hak angket DPR, yang kini menjadi anggota Tim Pengawas DPR, Bambang Soesatyo, kepada Kompas, Sabtu (21/1/2012) sore di Jakarta.

Menurut Bambang, Tim Pengawas DPR penasaran karena hasil audit investigasi lanjutan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan aliran dana dari Budi Sampoerna, di antaranya ke PT Media Nusa Pradana (MNP) yang menerbitkan Koran Jurnal Nasional (Jurnas), tidak diteruskan lagi penelusurannya.

"Akan tetapi, dari Koran Jurnal, BPK tidak menelusuri lagi kemana aliran dana itu mengalir. Padahal, ada informasi aliran dana itu mengalir ke pihak lain untuk maksud tertentu. Nah, inilah yang harusnya dibuka oleh BPK agar tidak ada kecurigaan apapun," tambahnya.

Oleh sebab itu, lanjut Bambang, Tim Pengawas DPR menyurati PPATK untuk menelusuri aliran dana Budi Sampoerna, termasuk yang ke MNP dan selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com