Jakarta, Kompas
Para buruh di sejumlah wilayah itu memaksa masuk ke pabrik-pabrik yang masih beroperasi agar kegiatan dihentikan dan buruh ikut berunjuk rasa. Apabila pintu pagar tidak dibuka, massa buruh itu marah.
Agus, karyawan di sebuah perusahaan di Cikarang, mengatakan, kelompok buruh memaksa masuk ke setiap perusahaan. ”Kalau pintu pagar tidak dibuka, massa akan merusak,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Adi, pekerja di kawasan Cikarang. Namun, ajakan kelompok ini tidak serta-merta dituruti para buruh. Sebagian buruh memilih tetap berada di pabrik.
Sementara itu, isu pemblokiran Jalan Tol Jakarta-Cikampek di sekitar Gerbang Tol Cikarang, Jumat, tidak terbukti. Namun, pantauan
”Sejauh ini belum ada pemblokiran jalan tol seperti kemarin. Namun, kami tetap memantau,” kata Komandan Koramil Cikarang Kapten (Inf) Budi Wiyono yang ditemui di Jababeka.
Menanggapi aksi buruh yang terus berlanjut, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kesepakatan tata cara survei penting karena hal itu selalu menjadi sumber perselisihan antara pengusaha dan buruh. ”Peraturan menteri itu ditargetkan terbit pada Februari 2012,” tutur Muhaimin.
Teknisnya, Apindo dan serikat pekerja membuat survei sendiri- sendiri untuk menentukan komponen hidup layak tersebut. Sebagai contoh, Apindo dan serikat pekerja belum sepakat soal komponen konvensi minyak tanah ke gas sebagai salah satu faktor hidup layak buruh. ”Kami harapkan cuma ada satu survei hidup layak yang tidak lagi menimbulkan multitafsir,” kata Muhaimin