Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arie: Nunun Tidak Pernah Sakit Sebelumnya

Kompas.com - 09/01/2012, 14:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Arie Malangjudo, Direktur PT Wahana Esa Sejati, yang juga anak buah Nunun Nurbaeti, mengungkapkan, sepengetahuan dia, Nunun tidak pernah sakit sebelum kasus dugaan suap cek perjalanan ini mencuat.

"Saya mengenal beliau (Nunun) tidak pernah sakit. Sekarang dia sakit ya siapa tahu ya," kata Arie seusai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (9/1/2012).

Arie merupakan anak buah Nunun di PT Wahana Esa Sejati, perusahaan milik Nunun yang bergerak di bidang kelapa sawit. Hari ini Arie diperiksa sebagai saksi bagi Nunun yang menjadi tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 (DGSBI 2004).

Nunun disangka memberikan sejumlah cek perjalanan ke anggota DPR 1999-2004 untuk meloloskan Miranda Goeltom sebagai DGSBI 2004. Selama ini pihak keluarga mengklaim bahwa Nunun menderita sakit lupa berat. Belakangan, Nunun bolak-balik ke rumah sakit dengan alasan vertigo, dan tekanan darahnya yang tidak stabil. Kondisi Nunun yang sakit-sakitan itu dianggap dapat menyulitkan KPK dalam mengungkap siapa dalang di balik pemberian 480 lembar cek perjalanan ke anggota DPR 1999-2004.

Nunun disangka memberikan sejumlah cek perjalanan ke anggota DPR untuk memenangkan Miranda Goeltom sebagai DGSBI 2004. Terkait kondisi kesehatan Nunun ini, Juru Bicara KPK Johan Budi pernah mengatakan bahwa istri mantan Wakil Kepala Polri, Komjen (Purn) Adang Daradjatun, itu tidak seperti penderita lupa berat. Selama menjalani pemeriksaan di KPK, Nunun mampu menjawab semua pertanyaan penyidik. Bahkan, pertanyaan-pertanyaan itu dijawabnya dengan detail.

Dalam kasus ini, sejumlah anggota DPR 1999-2004 yang terbukti menerima cek perjalanan divonis dan beberapa di antaranya menyelesaikan masa tahanan mereka. Namun, pihak yang memodali pembelian 480 lembar cek perjalanan itu belum terungkap.

Arie mengaku tidak tahu siapa yang memodali pembelian cek senilai total Rp 24 miliar itu. Hanya, dia ragu kalau sejumlah cek perjalanan itu dibeli dengan uang Nunun. Pasalnya, saat pemilihan DGSBI 2004 berlangsung, PT Wahana Esa Sejati milik Nunun tengah krisis keuangan.

"Saat itu kita sedang punya utang, sedang bangun pabrik kelapa sawit di Riau. Kita dananya dana pinjaman, bangun pabrik saja sudah habis," ungkap Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Nasional
    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    Nasional
    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    Nasional
    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Nasional
    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Nasional
    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Nasional
    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Nasional
    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Nasional
    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Nasional
    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Nasional
    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Nasional
    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com