JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Priyo Budi Santoso meminta kepada pemerintah agar lebih dulu menciptakan rasa aman di Aceh sebelum menggelar Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur.
"Ciptakan aman dan nyaman. Jangan pertaruhkan lebih besar karena Pilkada," kata Priyo di Komplek DPR, Jumat (6/1/2012), sebelum menerima laporan tim pemantau Otonomi Khusus Aceh dan Papua.
Permintaan Priyo itu menyikapi serangkaian kasus penembakan misterius di Aceh. Lima warga tewas dan delapan lainnya luka berat akibat penembakan di tiga tempat yang berbeda di Aceh.
Priyo mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Dalam Negeri, Kepala Polri, Panglima TNI, Kepala Badan Intelejen Negara, Menteri Hukum dan HAM, Ketua Komisi Pemilihan Umum, dan Ketua Bawaslu setelah masa reses untuk membicarakan masalah di Aceh.
"Kita ingin pastikan kondisi pelaksanakan Pilkada aman. Kami ingin dapat jaminan pemerintah karena taruhannya lebih besar dari pada hanya Pilkada. Banyak laporan dari masyarakat yang cemas karena hanya pemilihan Gubernur," kata politisi Partai Golkar itu.
"Saya mohon kepada pemerintah mengedepankan pendekatan hati, jangan kaku. Saya mohon Mendagri, Menkopolhukam menggunakan seluruh kewenangannya agar Pilkada Aceh bisa berjalan relatif tenang dan melibatkan semua pihak termasuk yang kemarin bertikai (GAM)," pungkas Priyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.