Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah, Penculik Anak Masih Terus Mengintai

Kompas.com - 06/01/2012, 10:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesedihan bercampur kebingungan tampak di wajah Vildeyanti (30) ketika dia membujuk Naragita (2,5), putrinya, agar tidak menangis. ”Sudah ya, Kak. Nanti kita cari Dede ya, Kak,” ujar Vilde, sapaan Vildeyanti, ketika mereka berdiri di depan rumah kontrakan di Gang H Rasam 2 RT 01 RW 03, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/1/2012).

Bukannya berhenti, tangis Nara justru semakin menjadi. Tangisan Nara dan kebingungan Vilde mengundang sejumlah ibu penghuni kontrakan mendekat dan ikut membujuk Nara berhenti menangis.

Vilde mengatakan, Nara menjadi mudah menangis dan rewel setelah adik laki-lakinya, Jovino (1,5), tiba-tiba menghilang dari tempat kontrakan itu pada Rabu lalu sekitar pukul 07.30. Nara, menurut Vilde, sangat akrab dengan Jovino.

Sebelum Jovino menghilang pada Rabu pagi, kata Vilde, kedua anaknya itu bermain bersama di sekitar tempat kontrakan, yang salah satu kamarnya didiami Vilde dan Melfin Nupus (27), suaminya.

Pagi itu, Vilde tidak menemani kedua anaknya bermain karena sedang mencuci piring di depan kamar mandi di belakang kamar sewaannya. Vilde sempat beberapa kali ke depan untuk memeriksa kedua anaknya yang sedang bermain.

Melfin saat itu masih tidur. ”Saya pulangnya subuh,” kata Melfin yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan kota di Jakarta.

Betapa kaget dan bingung Vilde ketika mendapati hanya Nara yang masih bermain di depan kontrakan, sementara Jovino tak terlihat.

”Saya tanya, ’Kak, Dede di mana?’ Kata Nara, ’Dede (Jovino) dibawa om-om naik motor,” ujar Vilde mengulangi jawaban Nara.

Hilangnya Jovino membuat beberapa penghuni kontrakan itu terkejut dan prihatin. ”Saya memang sempat lihat Nara dan Jovino jalan bersama, tetapi saya tidak perhatikan lagi saat mereka jalan ke depan,” kata Rokiyah (40), tetangga Vilde.

Penculikan

Rabu pagi itu juga, Melfin dan Vilde melaporkan hilangnya anak kedua mereka ke polisi. Melfin sangat yakin putranya diculik. Selain melapor ke polisi, Melfin berkeliling melacak Jovino, termasuk bertanya kepada ”orang tua”, dengan harapan memperoleh petunjuk keberadaan putranya itu.

Rokiyah mengatakan, dia didatangi dan ditanyai polisi menyusul laporan penculikan Jovino. Menurut dia, pada saat hampir bersamaan dengan menghilangnya Jovino, dia bertemu dua perempuan di depan kontrakannya. Mereka mengaku sedang mencari tempat kontrakan.

Sejak Rabu itu, Melfin tidak bekerja menyopir angkotnya. ”Saya belum bisa pikirkan yang lain. Saya mau keliling cari anak saya dulu,” katanya.

Kasus penculikan Jovino menambah panjang daftar kasus penculikan terhadap anak di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Desember lalu, Ira, anak perempuan berumur 7 tahun, diculik saat bermain di depan rumahnya di Bekasi Barat. Beruntung, Ira ditemukan dan dapat kembali kepada orangtuanya hanya berselang satu hari setelah dibawa kabur penculiknya.

Menanggapi kasus penculikan anak itu, Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Samsul Ridwan, menyarankan warga agar lebih berhati-hati. Apalagi, sindikat penculik anak masih berkeliaran mencari korban.

Berdasarkan data Komnas PA 2010, ada 111 kasus penculikan anak di Indonesia. Januari-Juli 2011, terdapat 34 kasus penculikan anak. (COK)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com