Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK Siap Produksi Massal Mobil

Kompas.com - 04/01/2012, 21:47 WIB
Luki Aulia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 33 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perakit komponen mobil, siap memproduksi secara massal mobil SUV Kiat Esemka asalkan bermitra kerja dengan industri. Sebagai institusi pendidikan, SMK tetaplah tempat memproduksi SDM (sumber daya manusia) dan bukan pabrik mobil.

"SMK tempat menghasilkan orang-orang yang akan membuat mobil, bukan pabrik mobil. Kami kembangkan produksi di banyak titik SMK dan dikumpulkan di SMK Integrator. Sekarang sudah siap 1.000 mesin. Tinggal dimanfaatkan untuk kendaraan apapun," kata Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Joko Sutrisno, ketika ditemui, Rabu (4/1/2012) sore, di Jakarta.

Proses perakitan mobil Kiat Esemka, lanjut Joko, sudah dimulai sejak 2007 dan terbentuklah prototipenya. Pada tahun 2010 bertemu dengan mitra industri dan terbentuklah mobil Kiat Esemka.

Guru Bidang Elektronika dan Industri di SMKN 4 Jakarta, Agus Martoyo, mengakui SMK selalu membutuhkan bimbingan dan pendampingan intensif dari industri. Apalagi mengingat semua komponen disuplai oleh industri. SMKN 4 Jakarta terlibat dalam perakitan mobil SUV Kiat Esemka, dengan merakit komponen mesinnya.

"Mesin untuk Kiat Esemka itu dirancang khusus, agar bisa kompatibel untuk semua jenis kendaraan. Guru dan siswa diberi pelatihan merakit komponen mesin terlebih dahulu oleh industri selama sebulan," kata Agus.

Perakitan satu mesin dilakukan oleh tiga siswa kelas 2 dan kelas 3 selama tiga hari. Komponen mesin yang digunakan 80 persen produk lokal dan sisanya impor dari China. Komponen yang diimpor ada di bagian sistem injeksi. Produksi satu mesin diperkirakan mencapai Rp 20-30 juta.

Agus menyayangkan pemerintah yang belum mendukung sepenuhnya produksi anak bangsa. Seharusnya pemerintah bisa mencontoh China dan Malaysia yang mendorong produksi dalam negeri dengan memberi banyak insentif. "Kalau SMK dijembatani industri, kami siap untuk produksi massal," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Nasional
    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Nasional
    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Nasional
    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Nasional
    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Nasional
    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Nasional
    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Nasional
    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com