Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Maksud Kucilkan Busyro

Kompas.com - 03/01/2012, 13:09 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, tidak mendapat bagian menangani bidang penindakan pada masa kepemimpinan periode 2011-2015. Mantan Ketua KPK itu kebagian membawahi bidang pencegahan, kesekjenan, serta bidang informasi dan data. Apakah ini berarti Busyro disingkirkan? Mengingat, bidang pencegahan, kesekjenan, serta bidang informasi dan data yang ditangani Busyro saat ini tidak se-seksi bidang penindakan?

Juru Bicara KPK, Johan Budi, menolak anggapan tersebut. Menurut dia, bidang yang kini ditangani Busyro tidak kalah penting dengan bidang penindakan. "Tidak ada maksud mengucilkan Pak Busyro, jangan dianggap remeh, pencegahan itu penting juga, sama dengan penindakan," kata Johan, di Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Bidang pencegahan, kata Johan, sama strategisnya dengan bidang penindakan. Meskipun tidak memegang bidang penindakan, Busyro tetap dilibatkan dalam gelar perkara dan pengambilan keputusan terkait penindakan.

"Paling tidak, dia (Busyro) mengetahui, tapi kalau concern, paling tidak ya tiga orang itu," ujar Johan. Tiga orang unsur pimpinan KPK yang membawahi bidang penindakan saat ini adalah Bambang Widjojanto, Zulkarnain, dan Adnan Pandupraja. Komposisi pembagian tugas pimpinan KPK yang seperti ini, kata Johan, disepakati kelima unsur pimpinan dalam rapat-rapat yang berlangsung pekan lalu.

"Tentu di situ ada suara Pak Busyro juga," katanya.

Pembagian tugas unsur pimpinan KPK periode sekarang berbeda dengan periode lalu. Pada periode 2007-2011, empat Wakil Ketua KPK dibagi tugasnya ke dalam dua bidang, penindakan dan pencegahan. Bidang penindakan dipegang Chandra M Hamzah bersama Bibit Samad Rianto, sementara bidang pencegahan ditangani M Jasin dan Haryono Umar.

Sementara saat ini, satu orang wakil ketua membidangi tiga bidang. Busyro membawahi bidang pencegahan, informasi dan data, serta kesekjenan. Kemudian Bambang membawahi tiga bidang, yakni penindakan, pencegahan, serta informasi dan data. Sementara Adnan juga membawahi tiga bidang, yakni penindakan, pencegahan, dan pengawasan internal serta pengaduan masyarakat. Kemudian Zulkarnain, di bidang penindakan, pengawasan internal, dan pengaduan masyarakat, serta bidang kesekjenan.

"Pak Ketua (Abraham Samad) ada di semua lini," tambah Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com