Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Tak Percaya Jurnas Terima Dana Bank Century

Kompas.com - 23/12/2011, 09:25 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Pemimpin Redaksi Jurnal Nasional (Jurnas), Ramadhan Pohan, tak percaya perusahaan yang menerbitkan koran Jurnas menerima dana dari Bank Century melalui seorang pengusaha berinisial BS.

"Ini isu lama. Saya sih tidak percaya, sejak dulu pun," kata Ramadhan yang kini anggota Komisi II DPR, saat dikonfirmasi Kompas, Kamis (22/12/2011) malam.

Berdasarkan informasi yang ditelusuri Kompas dari laporan audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap aliran dana Bank Century yang akan disampaikan ke DPR, Jumat (23/12/2011), terungkap selain ke Bank Pembangunan Daerah dan politisi DPR, juga ke PT MNP (Media Nusa Pradana) yang menerbitkan koran Jurnas.

Menurut Ramadhan, sebagai pemimpin redaksi, ia membatasi diri hanya dari sisi keredaksian saja. "Saya tidak mencampuri atau menangani masalah keuangan. Saya fokus di redaksi saja. Tapi, walaupun begitu, saya meyakini tak ada pelanggaran hukum atau manipulasi dana dalam konteks keuangan Jurnas. Semuanya halalan toyyiban," tuturnya.

Ramadhan menjelaskan, pemimpin perusahaannya adalah Ananta Setiawan. "Saya pemimpin redaksi periode Juni 2006 - Desember 2009, karena saya masuk DPR. Setahu saya, Sampoerna dan anaknya tidak pernah menjadi komisaris di Jurnas," tambahnya.

Laporan audit forensik Bank Century menyebutkan, dari penelusuran BPK, Bank Century mengalirkan dana ke pengusaha BS. Dan, dari BS kepada anak perusahaannya yang dipegang anaknya (SS) --melalui proses berbagai tahap-- dana masuk sejak 2006-2009 untuk operasional MNP.

Ketua BPK Hadi Purnomo yang dikonfirmasi soal indikasi aliran dana tersebut semalam meminta Kompas menanyakan langsung kepada penanggung jawab audit anggota BPK Taufiqurahman Ruki dan Wakil Ketua BPK Hasan Bisri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

    TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

    Nasional
    ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

    ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

    Nasional
    Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

    Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

    Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

    Nasional
    Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

    Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

    Nasional
    Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

    Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

    Nasional
    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Nasional
    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Nasional
    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Nasional
    Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

    Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

    Nasional
    3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

    3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

    Nasional
    Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

    Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

    Nasional
    Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

    Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

    Nasional
    Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

    Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

    Nasional
    KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

    KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com