PALEMBANG, KOMPAS.com — Kesimpangsiuran pemberitaan dan video pembunuhan di Mesuji disesalkan sejumlah pihak. Pemberitaan itu merupakan dua kejadian pada lokasi dan waktu yang berbeda, tetapi digabung menjadi satu.
Salah satu warga Sungai Sodong, Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Lia mengatakan, video yang ditayangkan merupakan kejadian yang berlangsung di Sungai Sodong pada April dan bukan di Mesuji, Lampung. Atas kesimpangsiuran ini, pihaknya berencana melakukan bantahan.
"Mungkin kami akan ajukan ke televisi-televisi yang menayangkan berita karena itu tak benar. Kami juga bingung berita jadi seperti ini," kata Lia, Kamis (15/12/2011).
Hingga saat ini warga Sungai Sodong masih dalam proses menuntut kepemilikan atas 298 hektar dan 630 hektar lahan plasma dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sumber Wangi Alam (PT SWA). Konflik lahan ini telah terjadi sejak sekitar tahun 2000 dan belum ada kepastian hukum. "Di samping bantahan, kami juga akan menuntut lagi kepastian hukum soal status tanah itu," ujar Lia.
Tokoh masyarakat Sungai Sodong, Chichan, mengatakan, berita yang tak benar itu merugikan warga Sungai Sodong karena permasalahan warga Sungai Sodong justru tak terungkap.
Mesuji di Lampung dan Mesuji di Sumatera Selatan memang berbatasan dan merupakan satu wilayah masyarakat yang sama, tetapi dipisahkan secara administratif. Di wilayah itu terdapat beberapa konflik lahan dengan sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di daerah itu. Di Sungai Sodong, Mesuji, Sumatera Selatan, konflik lahan ini telah menyebabkan dua warga desa tewas dan lima orang dari PT SWA tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.