Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan

Kompas.com - 12/12/2011, 23:40 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan menyatakan diri berpihak pada perlindungan dan kesejahteraan buruh, pekerja formal dan informal dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu, dalam Rapat Kerja Nasional, Senin (12/12/2011) malam, PDI-P menyatakan menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Revisi undang-undang tersebut diajukan pemerintah.

"Kami menolak revisi Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sebaliknya, kami menginisiasi lahirnya Undang-Undang tentang Sistem Pengupahan dan Perlindungan Upah serta Undang-Undang tentang Komite Pengawasan Ketenagakerjaan," tutur anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, kepada Kompas, Senin malam.

Menurut Rieke, PDI-P juga mendesak kader partai di mana pun—di legislatif pusat maupun di daerah, juga eksekutif di pusat dan daerah—untuk menetapkan upah layak di tingkat kota/kabupaten dan provinsi yang sesuai dengan tuntutan hidup layak dan sesungguhnya.

"PDI-P juga memperjuangkan arah politik terkait tenaga kerja Indonesia (TKI) yang lebih tertuju pada perlindungan, dan bukan bisnis jual beli TKI melalui revisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dan perjuangan lahirnya Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pembantu Rumah Tangga beserta implementasinya," papar Rieke.

Rieke mengatakan, terkait hal itu, Kelompok Komisi IX Fraksi PDI-P di DPR, Minggu (11/12/2011), juga telah merekomendasikan kepada Rakernas PDI-P agar ada sebuah instruksi bagi semua kader partai untuk menjadi bagian dari advokasi kasus dan advokasi kebijakan bagi buruh dan TKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com