Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK Baru Harus Berikan Hasil Nyata

Kompas.com - 08/12/2011, 19:24 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch menilai, pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2011-2015 akan memiliki tugas berat. Anggota Badan Pekerja ICW, Tama S Langkun, mengatakan, pimpinan KPK tersebut harus mampu memberikan hasil nyata dalam program pemberantasan korupsi.

"Apalagi, KPK ke depan nanti tidak akan hanya menghadapi serangan balik dari koruptor, tetapi juga akan menghadapi tekanan politik dan ancaman internal," ujar Tama di Jakarta, Kamis (8/12/2011).

Meski demikian, Tama mengakui, sejumlah prestasi baik memang telah dilakukan pimpinan KPK jilid II. Hal itu dapat dilihat dalam penangkapan beberapa pejabat selevel menteri dan juga menangani kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR.

"Namun, prestasi KPK itu juga bukan tanpa kritik karena kasus-kasus yang belum mampu diselesaikan KPK utamanya adalah kasus yang tidak berkaitan dengan kekuasaan dan mafia politik sehingga membuat KPK dianggap tebang pilih," kata Tama.

Oleh karena itu, lanjut Tama, untuk menghadapi tantangan tersebut, KPK harus melakukan sejumlah strategi penindakan yang efektif dalam menangani sejumlah kasus korupsi. KPK, kata Tama, harus fokus pada upaya penindakan di sektor-sektor strategis, yakni sektor penegak hukum, sektor politik, sektor pelayanan publik, khususnya pendidikan, serta sektor penerimaan negara.

"KPK juga harus memaksimalkan kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan menjerat pelaku korupsi secara berlapis dengan undang-undang antikorupsi dan pencucian uang," katanya.

Ia menambahkan, KPK juga harus selalu dalam posisi independen dalam melaksanakan program-programnya. Menurut Tama, hal itu harus dilakukan agar KPK tidak terjebak pada permainan kepentingan politik. "Jadi, langkah-langkah inilah yang harus dilakukan KPK. Kalau tidak dilakukan, justru akan membuat berbagai upaya pemberantasan korupsi yang akan dilakukan KPK akan tidak fokus dan tidak berjalan maksimal," kata Tama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Nasional
    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Nasional
    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Nasional
    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Nasional
    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com