Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham: Tak Ada Alasan Tak Berbuat Banyak

Kompas.com - 07/12/2011, 19:56 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, menilai, komposisi pimpinan KPK periode 2011-2015 sangat kuat. Komposisi itu, menurut dia, lebih ideal dibanding komposisi pimpinan sebelumnya.

"Tinggal solidaritas di internal sehingga menjadi kekuatan. Tidak ada alasan kalau KPK ini tidak bisa berbuat lebih banyak," kata Abraham ketika berkunjung ke Redaksi Harian Kompas, Rabu (6/12/2011).

Dewan Perwakilan Rakyat telah menyetujui empat pemimpin KPK baru, yakni Abraham, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Mereka akan menggantikan empat pemimpin saat ini, yakni Chandra M Hamzah, Bibit S Riyanto, Haryono Umar, dan M Jasin, yang masa jabatannya akan habis pada pertengahan 2011.

Abraham berjanji semua kasus dugaan korupsi yang ditinggalkan KPK periode sebelumnya akan dilanjutkan hingga tuntas. Penindakan ke depan, kata dia, hanya pada kasus dengan nilai kerugian negara yang besar. Adapun kasus kecil diserahkan kepada kepolisian atau kejaksaan.

Janji Abraham lainnya, tidak akan ada lagi diskriminasi dalam penanganan kasus. Meski demikian, Abraham meminta agar publik memahami langkah prioritas lantaran keterbatasan sumber daya manusia.

"Kadang orang persepsikan (prioritas) itu tebang pilih. Kalau tidak ada skala prioritas, kita akan kehabisan energi, serampangan," ujar Abraham.

Abraham menilai wajar kritikan atau keraguan sebagian pihak mengenai dirinya. Pasalnya, reputasinya di tingkat nasional belum teruji. "Sekarang juga ada ekspetasi besar terhadap KPK. Itu harus dijawab dengan kinerja," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

    BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

    Nasional
    Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

    Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

    Nasional
    Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

    Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

    Nasional
    Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

    Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

    Nasional
    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    Nasional
    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Nasional
    Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

    Sadar Diri, PDI-P Cuma Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jabar

    Nasional
    Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

    Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Pj Wali Kota Tanjungpinang Diganti

    Nasional
    Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

    Nasdem dan PKB Diprediksi Dapat 2 Jatah Kursi Menteri dari Prabowo

    Nasional
    Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

    Hari ke-2 Rakernas PDI-P, Jokowi Masih di Yogyakarta, Gowes Bareng Jan Ethes...

    Nasional
    Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

    Refleksi 26 Tahun Reformasi: Perbaiki Penegakan Hukum dan Pendidikan Terjangkau

    Nasional
    Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

    Diajak Jokowi Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus ke Warga

    Nasional
    Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

    Gerindra Minta soal Jatah Menteri Partai yang Baru Gabung Prabowo Jangan Jadi Polemik

    Nasional
    Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

    Gerindra: Nasdem Sama dengan Partai Koalisi yang Lebih Dulu Gabung, Hormati Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

    Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com