Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Cukup Toleransi Saja, Tetapi Menerima Keragaman

Kompas.com - 04/12/2011, 15:40 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com- Keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan jati diri bangsa. Karena itu, keragaman dalam kehidupan bangsa jangan dipandang lagi sebagai ancaman, namun sebagai aset bangsa yang justru membuat Indonesia memiliki karakter dan daya saing di era globalisasi.

Oleh karena itu, penguatan karakter masyarakat Indonesia yang digaungkan kembali lewat pendidikan karakter di sekolah hingga perguruan tinggi tidaklah untuk membuat keseragaman. Justru, masyarakat Indonesia harus memiliki karakter yang tidak hanya bertoleransi namun dapat menerima keberagaman.

Persoalan tersebut mengemuka dalam acara Konvensi Kampus VIII dan Temu Tahunan XIV Forum Rektor Indonesia (FRI) di Universitas Haluoleo, Kendari, Minggu (4/12/2011).

Usman Rianse, Ketua Forum Rektor Indonesia sekaligus Rektor Universitas Haluoleo, mengatakan, persolan melemahnya karakter dan jati diri bangsa merupakan masalah aktual yang berimbas pada tata kelola pemerintahan yang tidak melayani publik. Perguruan tinggi mengambil peran untuk menyampaikan ide, gagasan, dan konsep secara akademis, moral, dan etika untuk mendukung suksesnya pembangunan.

"Daya saing bangsa dapat kita capai dengan memperkokoh karakter dan jati diri bangsa. Kita hidup dalam keberagaman, kita mesti ciptakan pendidikan karakter dengan keteladanan untuk bisa menghargai keanekaragaman yang ada dalam bangsa dan negara ini," ujar Usman.

Dalam beberapa tahun belakangan, FRI secara aktif mengingatkan pemerintah soal daya saing bangsa di era globalisasi. Dalam rekomendasi, FRI melihat memperkokoh jati diri bangsa dan menjadi tuan di negeri sendiri dengan pengutamaan produk dalam negeri menjadi kunci penting untuk ketahanan bangsa.

Kevin Adams, pengamat dari Australia, mengatakan, bangsa Indonesia mesti memikirkan kembali secara serius soal keragaman sebagai aset bangsa yang berharga. "Paradigma toleransi harus digeser menjadi saling penerimaan. Sebab, toleransi hanya untuk bertahan. Padahal, Indonesia harus terus ada. Itu butuh saling penerimaan di antara semua pihak," jelas Kevin.

Pendidikan yang dijalankan, termasuk kalangan perguruan tinggi, kata Kevin, haruslah secara lintas ilmu. Beragam persoalan bangsa mesti dilihat dari aneka sudut pandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com