Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyidik Tipikor ke Tenggarong

Kompas.com - 30/11/2011, 20:02 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan, pihaknya telah mengirimkan tim penyidik tindak pidana korupsi dari Badan Reserse Kriminal Polri ke Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, untuk bergabung bersama tim investigasi di Jembatan Kartanegara.

Tim ini masuk dalam 11 orang yang mendatangi Kaltim bersama Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Sutarman pada Sabtu (26/11/2011) malam. "Memang sebagian besar dari tim yang dikirim ke Kaltim dari Direktorat Tipikor Bareskrim," ujar Saud dalam jumpa pers di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (30/11/2011).

Ia menyatakan, Polri telah menduga adanya indikasi tindak korupsi dalam pembangunan jembatan yang telah 10 tahun membentang di atas Sungai Mahakam. Saat ini, kata Saud, tim penyidik tipikor masih bekerja dan mendalami terlebih dahulu keterkaitan antara dugaan korupsi dan ambruknya jembatan tersebut. Mereka menunggu hasil investigasi penyebab ambruknya jembatan itu dari tim gabungan Kementerian Pekerjaan Umum, dan para ahli konstruksi dari ITB, ITS, dan Undip yang dilibatkan dalam proses penyelidikan.

"Karena itu menyangkut proyek, mereka yang ingin mendalami. Namun, nanti, setelah ada masukan mengenai teknis dari ahli konstruksi, baru kami melangkah untuk melihat apakah ada penyimpangan atau tidak. Harus didiagnosa dulu, baru kami periksa agar fokus," katanya.

Seperti diketahui, Jembatan Kartengara runtuh pada Sabtu pekan lalu sekitar pukul 16.15 Wita. Jembatan serupa Golden Gate yang dibangun tahun 1995-2001 ini runtuh saat banyak sepeda motor dan mobil yang mengantre melintasinya karena jembatan sedang dalam perbaikan. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab ambruknya jembatan itu. Kementerian PU  mengklaim bahwa pembangunan jembatan tersebut dibuat sudah sesuai prosedur dan dengan anggaran daerah yang melewati proses ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com