Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Jangan Persoalkan Pilihan DPR

Kompas.com - 24/11/2011, 19:49 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie meminta semua pihak tidak mempermasalahkan siapa pun empat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang akan dipilih Komisi III DPR.

Marzuki mengatakan, delapan capim KPK yang diterima DPR untuk diseleksi telah melalui seleksi yang panjang oleh Panitia Sseleksi (Pansel) Capim KPK. Marzuki yakin KPK melakukan seleksi dari kalangan profesional.

"Jadi jangan seolah-olah menyalahkan DPR. Kalau yang disodorkan Pansel semua benar, siapa pun yang dipilih enggak akan jadi masalah," kata Marzuki di kompleks Gedung DPR, Kamis (24/11/2011).

Marzuki mengatakan itu menyikapi desakan berbagai pihak, termasuk internal Pansel, untuk memilih empat calon dengan rangking teratas oleh Pansel. Jika tidak, DPR dinilai memiliki kesepakatan-kesepakatan tertentu.

Marzuki mengatakan, seharusnya Pansel tidak meloloskan calon yang tidak kredibel. Menurut dia, DPR tidak mungkin melakukan seleksi ulang calon seperti yang dilakukan Pansel lantaran keterbatasan waktu.

"Jadi, Pansel betul-betul seleksi semua orang yang pantas jadi pimpinan KPK. Sekarang, kan, seolah-olah empat calon di bawah pelengkap penderita. Seolah-olah yang diusulkan empat yang di atas, kan, enggak betul itu," kata politisi Partai Demokrat itu.

Marzuki mengatakan, lantaran lembaga politik, DPR punya cara tersendiri dalam memilih calon. Sembilan fraksi di DPR, kata dia, masing-masing punya pandangan mengenai calon. "DPR ini cuma tanya, tanya, selesai. Paling penting itu di Pansel," ujarnya.

Seperti diberitakan, fit and propert test delapan capim KPK akan dimulai Senin pekan depan. Dalam satu hari, Komisi III akan menguji dua calon. Rencananya, empat calon pimpinan akan dipilih Jumat pekan depan sekaligus memilih ketua KPK baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com