Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tuntut Pengakuan Kemerdekaan Bangsa Papua

Kompas.com - 17/11/2011, 17:27 WIB
Timbuktu Harthana

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com- Ratusan masyarakat di Manokwari berunjuk rasa menuntut agar pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan bangsa Papua yang telah dideklarasikan 19 Oktober lalu. Unjuk rasa ratusan orang, Kamis (17/11/2011), itu merupakan gabungan warga sipil, pemuda, dan mahasiswa.

Massa berangkat dari dua titik, kantor Dewan Adat Papua wilayah III Kepala Burung dan Universitas Negeri Papua. Sebagian pendemo membawa foto Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebab seruan kemerdekaan ini bukan hanya ditujukan kepada pemerintah Indonesia, tapi juga pemerintah Amerika Serikat, Belanda, dan PBB.

Menurut Ketua Solidaritas Sipil Bangsa Papua William Bram Ramar, penindasan yang terjadi di tanah Papua disebabkan oleh 4 pihak, pemerintah Indonesia, Belanda, Amerika, dan PBB. Namun, selama ini yang dihujat hanya pemerintah Indonesia, sedangkan tiga pihak lainnya tidak.

"Karena itu, paling tepat saat Obama datang kami unjuk rasa supaya sebagai kepala negara Amerika Serikat, dia dengar langsung," kata Ramar.

Tujuan utama unjuk rasa ini adalah menuntut pengakuan dari pemerintah Indonesia, juga pemerintah Amerika Serikat yang diwakili oleh Obama, tentang kemerdekaan bangsa Papua yang telah dideklarasikan tanggal 19 Oktober di Jayapura, Papua.

Pengakuan dari negara Induk maupun negara-negara lain adalah penting sebagai syarat kemerdekaan suata negara, yakni memiliki rakyat, pemerintahan, tanah, dan diakui negara lain.

Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Kepala Burung dan Solidaritas Sipil Bangsa Papua menargetkan dalam waktu dekat Negara Federasi Papua Barat akan mendapat pengakuan dari negara-negara di wilayah Pasifik.

Saat ini, keberadaan bangsa Papua dan negaranya, telah diakui pemerintah negara Solomon dan Fanuatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

    Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

    Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

    Nasional
    Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

    Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

    Nasional
    Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

    Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

    Nasional
    Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

    Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

    Nasional
    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

    Nasional
    4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

    Nasional
    Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

    Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

    Nasional
    Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

    Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

    Nasional
    Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

    Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

    Nasional
    Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

    Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

    Nasional
    PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

    PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

    Nasional
    Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

    Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com